Rabu, 28 November 2012

TRADISI LEBARAN DI SEJUMLAH NEGARA




DI MESIR;
Saat lebaran tiba, ummat Islam justru berbondong-bondong turun ke jalan dan kepinggiran sungai Nil, untuk berpesta makan di tengah keluarga, mereka biasanya menyajikan menu istimewa berupa ikan asin.

DI TURKI;
Lebaran ni kenal dengan istilah Bayram. Ucapan khasnya adalah ”Bayraminiz Kutlu Olsun  atau Bayraminiz M’barek Olsun (Semoga Bayram-mu menjadi berkah)”. Di samping bersilaturrahmi dan mengenakan baju baru. Ummat islam di sana mengisi Lebaran dengan acara Nyekar  selama tiga hari berturut-turut dengan ditandai pasar bunga.

DI ARAB SAUDI;
Tepatnya di Riyadh, ummat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejeumlah  perayaan di gelar seperti pegelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, Ummat Islam disana menyantap potongan daging domba yang dicampur dengan nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di daerah Sudan, Suriah, dan beberapa Negara Timur Tengah lainnya.

DI IRAN;
Di Iran justru kurang semarak, karena mayoritas ummat Islam disana adalah pengikut ajaran Syiah. Setelah sholat Idul Fitri di mesjid dan lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan acara silaturrahmi bersama keluarga dan di tutup dengan pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang tak mampu.

DI PLESTINA;
Kondisi yang sangat berbeda, Blokade Israel dan Jalur gaza menyebabkan perayaan Idul Fitri di rayakan sangat sederhana. Hal serupa juga di alami warga Yaman. Orang lebih memilih tinggal di rumah saat Lebaran karena adanya pertikaian antara milisi Syiah dan pasukan pemerintah.

DI CINA;
Tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai Sholat Idul Fitri pesta makan dan silaturrahmi di lakukan.

DI INDIA;
Di India dan di Bangladesh, malam terakhir bulan puasa di sebut “Chand Raat  (Malam Bulan). Ucapan bulan Idul Fitri yang paling populer adalah “Eid Mubarak”.  Para orangtua memberikan uang kepada anak-anak kecil. Uang pemberiann itu di sebut  “Eidi”. Menu lebaran disana bernama “Sivayyan”,  yaitu berupa mie Vermicelli. Setelah berkumpul dan berziarah, perayaan lebaran dilanjutkan dengan pergi ke lapangan untuk menyaksikan festival khusus, karnaval dan kembang api.

DI AMERIKA SERIKAT;
Perayaan Lebaran tentu tak semeriah itu, Idul Fitri bukan hari libur nasional, sehingga umat Islam kadang tak tahu kapan hari raya Idul Fitri tiba. Biasanya hari Lebaran diberitahukan oleh komunitas muslim melalui sarana teleekomunikasi. Selepas Sholat Idul Fitri, umat Islam disana merayakan lebaran dengan saling mengucapkan kalimat Happy Eid  atau Eid Mubarrak  antar ummat Islam.

Hal semacam ini juga dialami umat Islam di Negara-negara Eropa seperti Belanda dan Inggris. Karena bukan hari libur resmi. Mereka terpaksa harus mengambil cuti kerja untuk melakukan sholat Idul Fitri secara berjamaah dengan umat Islam lainya. [Berbagai sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar