DI MESIR;
Saat lebaran tiba, ummat Islam
justru berbondong-bondong turun ke jalan dan kepinggiran sungai Nil, untuk
berpesta makan di tengah keluarga, mereka biasanya menyajikan menu istimewa
berupa ikan asin.
DI TURKI;
Lebaran ni kenal dengan istilah Bayram. Ucapan khasnya adalah ”Bayraminiz Kutlu Olsun atau Bayraminiz
M’barek Olsun (Semoga Bayram-mu menjadi berkah)”. Di samping
bersilaturrahmi dan mengenakan baju baru. Ummat islam di sana mengisi Lebaran
dengan acara Nyekar selama tiga hari berturut-turut dengan
ditandai pasar bunga.
DI ARAB SAUDI;
Tepatnya di Riyadh, ummat Islam
mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejeumlah perayaan di gelar seperti pegelaran teater,
pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran,
Ummat Islam disana menyantap potongan daging domba yang dicampur dengan nasi
dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di daerah Sudan, Suriah, dan
beberapa Negara Timur Tengah lainnya.
DI IRAN;
Di Iran justru kurang semarak,
karena mayoritas ummat Islam disana adalah pengikut ajaran Syiah. Setelah
sholat Idul Fitri di mesjid dan lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan
acara silaturrahmi bersama keluarga dan di tutup dengan pemberian makanan dari
keluarga kaya kepada yang tak mampu.
DI PLESTINA;
Kondisi yang sangat berbeda,
Blokade Israel dan Jalur gaza menyebabkan perayaan Idul Fitri di rayakan sangat
sederhana. Hal serupa juga di alami warga Yaman. Orang lebih memilih tinggal di
rumah saat Lebaran karena adanya pertikaian antara milisi Syiah dan pasukan
pemerintah.
DI CINA;
Tepatnya di Xinjiang, perayaan
Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas kopiah putih,
sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai Sholat
Idul Fitri pesta makan dan silaturrahmi di lakukan.
DI INDIA;
Di India dan di Bangladesh, malam
terakhir bulan puasa di sebut “Chand
Raat (Malam Bulan). Ucapan bulan
Idul Fitri yang paling populer adalah “Eid
Mubarak”. Para orangtua memberikan
uang kepada anak-anak kecil. Uang pemberiann itu di sebut “Eidi”. Menu lebaran disana
bernama “Sivayyan”, yaitu berupa mie Vermicelli. Setelah berkumpul dan berziarah, perayaan lebaran
dilanjutkan dengan pergi ke lapangan untuk menyaksikan festival khusus,
karnaval dan kembang api.
DI AMERIKA SERIKAT;
Perayaan Lebaran tentu tak
semeriah itu, Idul Fitri bukan hari libur nasional, sehingga umat Islam kadang
tak tahu kapan hari raya Idul Fitri tiba. Biasanya hari Lebaran diberitahukan
oleh komunitas muslim melalui sarana teleekomunikasi. Selepas Sholat Idul Fitri,
umat Islam disana merayakan lebaran dengan saling mengucapkan kalimat Happy Eid atau Eid
Mubarrak antar ummat Islam.
Hal semacam ini juga dialami umat
Islam di Negara-negara Eropa seperti Belanda dan Inggris. Karena bukan hari
libur resmi. Mereka terpaksa harus mengambil cuti kerja untuk melakukan sholat
Idul Fitri secara berjamaah dengan umat Islam lainya. [Berbagai sumber]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar