Rabu, 28 November 2012

Artikel-artikel Pendek



WANITA HAID DI HARI EID ;
Ummu Athiyah bercerita : kami pernah diperintahkan untuk keluar rumah pada hari raya sehingga kami mengeluarkan gadis-gadis dari pingitannya juga mengajak keluar wanita-wanita yang sedang haid dimana mereka berada dibelakang orang-orang yang mengerjakan sholat dan mereka bertakbir, berdoa seraya mengharap berkah hari tersebut serta kesuciannya (HR Bukhori)


FITRAH SUCI MANUSIA
Jika jiwa kita kuat, maka tidak pernah mengenal musuh dalam hidup ini, Bahwa ummat Islam menganjurkan ummatnya untuk menebarkan salam (Afsussalama bainakum). Bukan hanya ucapan salam, tapi bagaimana kondisi hati kita juga sesuai dengan  ucapan kita. Kita pun akan termasuk kedalam golongan orang yang kembali ke fitrah atau kesucian manusia, manusia yang hidup tanpa beban, tanpa iri hati, tanpa amarah, tanpa dendam. Yang hanya ada hanya keinginan untuk menjadi pribadi yang selalu setia kepada kesucian diri.


FASE TERBENTUKNYA MANUSIA
Fase pembentukan embrio di rahim ibu ; cairan, segumpal darah, segumpal daging, dan segumpal daging di gabungkan menjadi tulang belulang dan di bungkus menjadi daging sehingga masuk fase yang terakhir. Dan setiap fase berproses melalui 40 hari. Pada saat itu janin sudah di sempurnakan, sudah diberikan hati untuk berpikir, mata untuk melihat, dan telinga untuk mendengar. Dan pada saat itulah, Allah meniupkan ruh kedalam janin.

SEDEKAH YANG BERBUAH
“dan perumpamaan orang-orang yang membelajakan hartanya karena mencari keridhoan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tiggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (QS. Al Baqarah : 256)

MEMAKAI BAJU MERAH DI HARI IDUL FITRI
Nabi bersabda “barangsiapa yang bangun (untuk  sholat) pada dua malam Hari Raya dengan penuh pengharapan niscaya hatinya tidak akan pernah mati pada hari dimana hati sedang mengalami kematian.” (HR. Ibnu Majah).

KELEDAI DAN ANJING MAMPU MELIHAT JIN
Meski  manusia tidak diberi kemampuan untuk melihat jin, tapi sebaian makhluk hidup lainnya seperti keledai dan anjing dapat melihat keberadaan jin. Sabda Nabi “jika kalian mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai di malam hari, hendaklah kalian ber-ta’awudz (memohon perlindungan) kepada Allah dari setan, karena keledai dan anjing dapat kalian lihat.” Keterangan hadist ini juga dibenarkan oleh para ilmuan tentang kebenaran hal tersebut.


CIRI-CIRI ORANG BERTAKWA
Sebagaimana dalam QS Ali Imran : 134  “ yakni yang pertama orang-orang yang mengindafakkan hartanya di waktu senang dan susah/duka, kedua, orang-orang yang sanggup memelihara amarahnya, ketiga, orang-orang yang suka memaafkan kesalahan orang lain”  jadi, Ulama terdahulu membuat tradisi maaf-memaafkan di waktu lebaran berpijak pada ayat itu. Sehingga kita dapat menjadai orang yang bertakwa.


KEISTIMEWAAN INTERAKSI VISUAL
Orang bisa berinteraksi dengan alat dan media komunikasi canggih saat sekarang ini, tapi, mereka sudah kehilangan interaksi langsung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin orang mengalami kesepian, maka ia semakin intens menggunakan komunikasi di dunia maya seperti, facebook. Orang seperti ini tergolong manusia yang gagal menjalin silaturrahmi. Mereka tidak dapat hidup sehat karena tidak berhubungan secara visual.

TRADISI LEBARAN DI SEJUMLAH NEGARA




DI MESIR;
Saat lebaran tiba, ummat Islam justru berbondong-bondong turun ke jalan dan kepinggiran sungai Nil, untuk berpesta makan di tengah keluarga, mereka biasanya menyajikan menu istimewa berupa ikan asin.

DI TURKI;
Lebaran ni kenal dengan istilah Bayram. Ucapan khasnya adalah ”Bayraminiz Kutlu Olsun  atau Bayraminiz M’barek Olsun (Semoga Bayram-mu menjadi berkah)”. Di samping bersilaturrahmi dan mengenakan baju baru. Ummat islam di sana mengisi Lebaran dengan acara Nyekar  selama tiga hari berturut-turut dengan ditandai pasar bunga.

DI ARAB SAUDI;
Tepatnya di Riyadh, ummat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejeumlah  perayaan di gelar seperti pegelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, Ummat Islam disana menyantap potongan daging domba yang dicampur dengan nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di daerah Sudan, Suriah, dan beberapa Negara Timur Tengah lainnya.

DI IRAN;
Di Iran justru kurang semarak, karena mayoritas ummat Islam disana adalah pengikut ajaran Syiah. Setelah sholat Idul Fitri di mesjid dan lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan acara silaturrahmi bersama keluarga dan di tutup dengan pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang tak mampu.

DI PLESTINA;
Kondisi yang sangat berbeda, Blokade Israel dan Jalur gaza menyebabkan perayaan Idul Fitri di rayakan sangat sederhana. Hal serupa juga di alami warga Yaman. Orang lebih memilih tinggal di rumah saat Lebaran karena adanya pertikaian antara milisi Syiah dan pasukan pemerintah.

DI CINA;
Tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai Sholat Idul Fitri pesta makan dan silaturrahmi di lakukan.

DI INDIA;
Di India dan di Bangladesh, malam terakhir bulan puasa di sebut “Chand Raat  (Malam Bulan). Ucapan bulan Idul Fitri yang paling populer adalah “Eid Mubarak”.  Para orangtua memberikan uang kepada anak-anak kecil. Uang pemberiann itu di sebut  “Eidi”. Menu lebaran disana bernama “Sivayyan”,  yaitu berupa mie Vermicelli. Setelah berkumpul dan berziarah, perayaan lebaran dilanjutkan dengan pergi ke lapangan untuk menyaksikan festival khusus, karnaval dan kembang api.

DI AMERIKA SERIKAT;
Perayaan Lebaran tentu tak semeriah itu, Idul Fitri bukan hari libur nasional, sehingga umat Islam kadang tak tahu kapan hari raya Idul Fitri tiba. Biasanya hari Lebaran diberitahukan oleh komunitas muslim melalui sarana teleekomunikasi. Selepas Sholat Idul Fitri, umat Islam disana merayakan lebaran dengan saling mengucapkan kalimat Happy Eid  atau Eid Mubarrak  antar ummat Islam.

Hal semacam ini juga dialami umat Islam di Negara-negara Eropa seperti Belanda dan Inggris. Karena bukan hari libur resmi. Mereka terpaksa harus mengambil cuti kerja untuk melakukan sholat Idul Fitri secara berjamaah dengan umat Islam lainya. [Berbagai sumber]

Puasa Sebagai Energi Positif Untuk Anak



PENGARUH PUASA UNTUK ANAK
Peran orangtua dalam memperhatikan hal-hal pengajaran puasa pada anak secara maksimal, nilai-nilai kesehatan, spiritual, mental dan ibadah dalam puasa mestinya harus memotivasi anak dengan kreatif. Intinya, puasa itu amalan yang baik dan orang tua mesti mengenalkannya dengan baik pula agar kelak anak tumbuh dengan jiwa dan raga yang sehat.

Pengajaran puasa diajarkan terlebih dahulu dengan mengenalkan suasanya. Sejak usia 4 tahun, anak sudah bisa di ajarkan berpuasa walau dalam waktu  sebentar saja, sekitar 3-4 jam sehingga jangan sampai sampai menggangu pertumbuhan anak yang masih memiliki cadangan lemak yang banyak.

Kondisi kesehatan anak juga mesti di pantau, seperti halnya asupan gizi anak, berat bedan anak dan pola hidup sehat anak supaya kondisi tubuh anak tetap prima, sebaiknya di malam hari anak tidur lebih awal, dan jangan sampai anak puasa tanpa sahur.

Menahan lapar tentunya memiliki konsekuensi positif dalam hal pengendalian diri dan emosi, juga dengan amal yang bisa meningkatkan kecerdasan sosial anak dan memacu energi positif hidupnya. Aspek perkembangan psikologis anak dan emosionalnya, perkembangan moral  dan perilakunya. Sedangkan aspek biologis adalah metabolisme tubuh, kemampuan fungsi organ dan system tubuh. Agar puasa sang anak bisa maksimal dan memberi pengaruh positif kepada diri mereka, hendaknya orangtua mesti memperhatikan aspek-aspek medis dan kesehatan si anak.

Tata Krama (Etiket) Sehari-hari



TATA KRAMA (ETIKET)

Tatakrama adalah kebiasaan sopan santun yang di sepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat, tatakrama terdiri atas kata “tata” dan “krama”. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Sedangkan krama berarti sopan-santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Dengan demikian, tatakrama berarti sopan santun, kebiasaan sopan santun, atau sopan santun.

Orang yang mengenal tatakrama dan menerapkan akan melahirkan penampilan yang menarik seperti kulit kedondong dan penampilan itu terpantul dari hati yang menarik seperti isi durian. Karena tatakrama dapat menentukan nasib baik seseorang. Oleh sebab itu jadikan tatakrama berada dimana saja dan kapan saja, lalu sesuaikanlah perilaku anda dengan tempat dan waktu. Pikir dulu sejenak lalu bertindak dengan tepat !.

Dalam berbagai hubungan tatakrama akan berperan peneting dan menuntut corak tingkah laku tertentu anda. Aturan sopan santun ibarat udara yang anda hirup, merupakan kebutuhaan yang selalu menghimbau anda untuk di penuhi. Ketentuan sopan santun dapat di ibaratkan seperti garam dalam makanan. Tanpa garam, makanan terasa tawar, hambar. Peranan garam amat penting. Meskipun hanya sedikit, menjadi factor penentu enak tidaknya makanan. Biarpun harga garam sangat murah, tetapi para ibu memperhatikan agar garam selalu tersedia di dapur.

Sehingga bagaimana dengan cara berpakaian, berjalan, bergaul, menerima tamu, menelpon, menghadiri pesta, berjalan, mengendarai sepeda motor, naik kendaraan umum, menonton pertunjukan, antre di terminal, surat menyurat, menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan radio/tape/televisi, memakai walkman, makan dan minum, menjamu dan di jamu, memberi hadiah, hidup bertetangga, merayakan hari ulang tahun, menjaga kesehatan, melirik, berjumpa dengan orang lain, merokok, memakai minyak wangi, beribadah, memilih mode, membuang air kecil atau besar, naik dan turun tangga, sampai pada mencegah bau mulut dan mengeluarkan ingus dan bersin.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan adalah :
-          Menyapa teman jika bertemu
-          Jangan mengolok-lok teman sampai melewati batas
-          Jangan berprasangka buruk terhadapnya
-          Jangan memfitnah tanpa fakta dan bukti
-          Jangan mempergunjingkan teman
-          Menjaga nama baik teman seperti anda tidak senang di jelek-jelekkan orang lain
-          Menolong teman yang membutuhkan bantuan
-          Hendaknya terbuka dalam bergaul dengan semua teman
-          Tidak membeda-bedakan teman
-          Mengembalikan barang pinjaman kepada pemiliknya
-          Tidak patut jika senang pria mencolek gadis / temannya
-          Memberi salam kepada orang tua ketika datang dan bepergian
-          Pamitan / memberitahukan kepada orangtua jika hendak pergi, dan berapa lama
-          Menjaga prabotan dalam rumah secara bertanggung jawab
-         Jangan mengeluarkan uang secara berlebihan tanpa alasan yang di pertanggung jawabkan. Dll

Tatakrama menyimpan segudang pemikat untuk menyatakan perhatian kepada orang lain contoh perbuatan tersebut antara lain :
-          Mengirimi kartu ucapan selamat, karangan bunga, Surat, Lagu pilihan,
-          Menghadiahi sekuntum bunga
-          Menelepon teman yang mencapai kesuksesan
-          Mengajak ngobrol sejenak
-          Menepuk-nepuk teman yang akan berangkat
-          Membantu menuangkan air kedalam gelas di samping
-          Memberikan tempat duduk teman yang tidak mendapat kursi
-          Memanggil dengan namanya
-          Datang melayat kerumah teman yang meninggal dunia
-          Memberikan pujian yang tulus tanpa berlebihan pada waktu yang tepat
-          Menanyakan latar belakang seseorang yang baru di kenal alakadarnya
-          Mengingatkan orang yang terlupa
-          Membantu anak-anak, ibu, kakek atau nenek yang takut menyeberangi jalan
-          Membantu beban berat yang di bawakan sendiri oleh seorang kenalan
-          Membantu menunjukkan arah jalan kepada orang yang bertanya.
-          Memberi obat ringan kepada yang membutuhkan. Dsb


TATAKRAMA BERKENALAN ;

Tatakarama dalam berkenalan dan bertemu cukup beragam-ragam antar suku, wilayah, dan bangsa. Seyogianya mengetahui atauran-aturan umum yang di sepakati oleh masyarakat pada umumnya, sedangkan penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang di hadapi.

Umumnya  masih ada anggapan bahwa jika seseorang memperkenalkan diri sebaiknya melalui seorang perantara. Hal ini dapat dilakukan, namun tidak mutlak. Kalau berkenalan sebaiknya kedua pihak menyebutkan namanya secara cukup jelas. Dalam suatu pertemuan banyak orang, sering para hadirin di minta memperkenalkan diri.

Waktu berkenalan, biasanya kita berjabatan tangan. Kebiasaan ini sudah cukup lazim dalam masyarakat anda. Di Jepang pada umumnya orang berkenalan atau berjumpa tidak dengan berjabat tangan, kedua pihak berdiri sambuk membungkuk dan tangan dalam sikap lurus. Pada berapa daerah atau Negara ada pula kebiasaan saling memeluk dan mencium kalau berjumpa.

Di India dan beberapa Negara yang menganut tradisi Hindu dan Budha, kalau bertemu masing-masing mengatupkan tangan dengan menaruhkannya di dada. Dari semua kebiasaan yang berbeda-beda itu, pada umumnya tradisi berjabat tangan lebih lazim di gunakan orang.

Di daerah Sunda, ada kebiasaan bersalaman dengan mangatupkan tangan, saling menyentuh ujung jari-jari, lalu menarik tangan yang terkatup kea rah hidung. Dikalangan masyarakat Jawa dan masyarakat tertentu lainnya ada kebiasaan menaruh tangan kanan di dada setelah berjabatan tangan.

Di daerah-daerah tertentu lainnya ada kebiasaan saling berpelukan dan mencium jika para anggota-anggota keluarga dan kenalan saling berjumpa. Selain itu, sudah menjadi kebiasaan lazim di mana-mana jika anak atau yang muda menjabat dan mencium tangan orangtua atau yang lebih tua.

TATACARA BERTAMU ;
Kalau hendak bertamu kerumah orang hendaknya anda datang pada waktu yang tepat, tidak pada waktu istirahat. Sebaliknya keinginan keinginan anda disampaikan terlebih dahuluu lewat telepeon atau surat jika keadaan memungkinkan. Kalau anda mengetuk pintu rumah orang sebaiknya hanya tiga kali, tidak terlalu keras seperti orang menggedor, tetapi sekedar dapat di dengar dari dalam.

Kalau belum ada reaksi dari dalam, anda mengulanang ketukan tiga kali lagi. Kalau datang  ke suatu acara pertemuan atau hajatan di mana para tamu duduk di lantai, sebaiknya anda tak lupa membuka sepatu dan alas kaki.

Usahakan menerima tamu dengan wajah gembira. Bila anda berkeunjung kerumah teman, jangan masuk ke kamarnya. Kalau membuka pintu, daun pintu sebaiknya di tutup kembali. Gadis dilarang menengok teman laki-laki yang sakit yang sedang berbaring di kamar pribadinya begitu juga sebalinya. Jika anda bertamu ke rumah orang jangan lupa mengucapkan salam.

Menurut adat kebiasaan timur, tamu yang datang pada saat anda sedang makan sebaiknya harus di ajak makan bersama walaupun hanya sekedar basa-basi, namun hendaknya dapat memperkirakan kapan ajakan itu bersifat basa-basi dan kapan bersifat sunguh-sungguh. Jika ada tammu datang ke rumah dan pada waktu itu hendak berangkat untuk suatu acara atau keperluan penting, hendaknya anda katakana terus terang tanpa menyinggung perasaan tamu.

Pada waktu menerima tamu, hendaknya anda membukakan pintu, mempersilahkan masuk, menutup pintu kembali, dan mempersilahkann duduk di ruang tamu/ruang duduk. Pada akhir kunjungan hendaknya adan berpamitan dan mengucapkan terima kasih. Jika yang dikunjungi itu teman anda, jangan lupa berpamitan dengan orangtuanya. Pada waktu tamu hendak pulang, hendaknya anda membukakan pintu dan mempersilahkan tamu berjalan duluan. Setelah itu, anda menyusul dari belakang. Bila perlu dan jika ada pintu pagar, hendaknya anda mengantarkan tamu ke pintu pagar, dan pintu pagar hendaknya anda bukakan.

TATACARA BERBICARA;
Cobalah anda renungkan kira-kira rata-rata berapa menit anda gunakan untuk berbicara, berapa banyak kata atau kalimat yang anda ucapkan setiap hari baik itu di rumah, di sekolah, di jalan, dan sebagainya ? pepatah mengisyaratkan “ Berkata Peliharalah lidah !” hati-hatilah dalam berbicara agar tidak mendatangkan akibat kurang menyenangkan di kemudian hari. Memang lidah tiada bertulang, namun sekali lontar kata-kata yang tak sedap kepada orang lain, dengan apa menangkapnya kembali ? sehingga tidak jarang sering terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Waktu berbicara hendaklah anda tenang dan sekali-kali boleh di tegaskan pembicaraan dengan gerak tangan secara khusus dan sopan. Gerak tangan hendaklah tidak telalu banyak dan menunjuk-nunjuk dengan jari telunjuk kepada lawan bicara hendaknya di hindari. Janganlah memilih pokok pembicaraan yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Jangan membicarakan sesuatu yang ingin di lupakan seseorang. Mempergunjingkan orang lain adalah tindakan yang dapat merugikan diri sendiri, apalagi jika di lakukan di depan orang banyak atau tempat umum. Hendaknya menghindari kata-kata kotor dalam  pembicaraan  serta tak perlu menyatakan sesuatu yang dapat memalukan seseorang.

-          Mendengarkan tanpa memotong pembicaraan orang yang sedang asyik berbicara
-          Jangan berbisik-bisik dengan teman yang bisa mengganggu suasana
-          Hendaknya agar yang muda berdiam kalau yang lebih tua sedang berbicara
-       Jangan suka “nimbrung” untuk membicarakan urusan anda kepada orang lain, hendaknya minta izin dahulu kepada lawan bicaranya jika urusan anda sifatnya “segera”.
-     Waktu berbicara mulut dibuka secukupnya, gigi hendaknya tidak tampak terkancing karena hal ini akan membuat suara kurang terdengar
-   Mengarahkan pandangan kepada lawan bicara, hendaknya jangan menoleh kearah lain karena terkesan kurang menghargai, rendah diri, atau aneh
-         Menghindari berbicara sambil berkecak pinggang
-       Mengambil jarak dengan lawan bicara agar tidak terlalu dekat untuk menghindari cipratan ludah dari mulut anda.
-          Berbicara tidak terlalu keras
-          Jika hendak batuk, bersin, atau menguap hendaklah mulut di tutup dengan tangan di kepal.
-     Aturlah jarak mulut anda dengan alat pengeras suara agar tidak menimbulkan memekakan telinga orang lain
-          Jangan lupa mengucapkan salam

Guna menerapkan tatakrama, hendaklah anda selalu memperhatikan dengan siapa anda berbicara dan seberapa akrabnya dengan orang tersebut. Berbicara dengan orangtua tentu berlainan dengan berbicara dengan guru, atau orang yang lebih tua tentu berlainan berbicara dengan yang lebih muda dari anda. Berbicara dengan teman tentu berbeda dengan berbicara dengan adik atau anak yang lebih kecil dengan anda. Berbicara dalam organisasi tentu berbeda dengan berbicara dengan orang awam yang anda jumpai di jalan.


CARA BERSOLEK DAN MENGGUNAKAN PERHIASAN;
Penampilan memberikan kesan yang langsung ke dalam pengelihatan orang lain, karena itu, penampilan perlu di perhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan tatakrama yang berlaku pada situasi yang di hadapi seperti halnya warna dan corak busana, dandanan, raut wajah, bentuk tubuh, cara berjalan, dan tatacara  makan adalah beberapa unsur penting yang memberikan cirri-ciri khusus terhadap penampilan lahiriah anda.

Marilah kita perhatikan bersama hal-hal kecil yang sering di sepelekan. Setiap siswa hendaknya berpakaian sesuai dengan ketentuan sekolah, sesuai dengan tatakrama kesopanan, rapi dan pantas. Selain itu, tampak kurang pantas jika bersolek secara berlebihan. Tampak kurang pantas jika seorang putrid memakai perhiasan secara berlebihan. Hal itu akan menimbulkan kesan seolah-olah kita menjadi “etalase” berjalan. Pelengkap busana, seperti anting-anting, kalung, gelang, cincin, kembang, tas, arloji, dan ikat pinggang hendaknya tidak berlebihan.

TATACARA BERPAKAIAN;
Busana apapun yang dipakai hendaknya tidak bertentangan dengan perasaan yang di junjung masyarakat. Baju hendaknya di kancing penuh. Busana yang di pakai tak perlu atau tak mesti berharga mahal. Yang lebih penting adalah kebersihan, kerapian, dan keserasaian busana yang di pakai dengan badan anda. Kaus oblong hendaknya tidak dipakai pada waktu mengikuti pelajaran. Jika berolah raga, gunakanlah pakaian khusus olah raga, pakaian untuk rekreasi hendaklah sesuaikan dengan fungsinya.

Memakai busana yang cocok dengan situasi dan tempat memperlihatkan bahwa anda mengetahui tatakrama. Memakai busana seenaknya tanpa perimbangan akan merugikan kesan orang terhadap yang memakainya.

UKURAN KETAMPANAN ;
Ketampanan seoerang pria lebih ditentukan oleh sifat kepribadiannya yang penuh tanggung jawab, percaya diri, siap sedia melindungi, kejantanan hati, sikap sporotif atau satria, kepekaan rasa, dan rela berkorban.

Mungkin kita perlu mencamkan sungguh-sungguh prinsip pembentukan kepribadian ini : “Hati yang sombong adalah pangkal sifat-sifat tak terpuji, hati yang rendah adalah pangkal sifat-sifat yang anggun”.

CARA BERJALAN BERSAMA;
Kalau seorang pria berjalan dengan seorang wanita, hendaknya pria berjalan pada bagian yang berdekatan dengan lalu lintas, sedangkan wanita dilindungi di samping kanan atau kirinya bergantung pada arah arus lalu lintas.

Kalau ada seorang pria dan dua orang wanita, maka si pria harus berjalan pada sisi yang berdekatan dengan lalu lintas. Ia melindungi dua wanita disampingnya. Sedangkan kalau ada dua pria dan satu wanita , maka kedua pria itu berjalan pada bagian luar, yang satu di sebelah kiri dan yang lain di sebelah kanan, sedangkan yang wanita berjalan di tengah.

Kalau ada dua pria dan dua wanita, maka kedua pria berjalan disisi luar, yang satu di sebalah kiri dan yang lain di sebelah kanan, sedangkan kedua wanita itu berjalan di tengah. Namun kalau arus orang berjalan cukup ramai dua orang hendaknya berjalan di depan dan dua lainnya berjalan di belakangnya.

Kalau hendak menyeberang jalan, pria hendaknya mengambil  posisi dari arah datangnya kendaraan. Ia melindungi wanita di sampingnya.

TATACARA MAKAN;
Tata cara makan merupakan salah satu unsure yang penting dalam tatakrama. Tata cara makan berbeda-beda dari tempat ke tempat yang lain, karena itu, perlulah anda menanyakan dan mempelajari tata cara makan di lingkungan yang baru belum di kenal. Dengan cara ini, anda akan bertingkah laku secara luwes, tidak kaku, misalnya di Indonesia, makan dengan tangan dianggap sopan, namun pada daerah-daerah tertentu cara ini di pandang kurang sopan. Pada daerah tertentu, tidak menghabiskan makanan yang diambil dapat menyinggung perasaan tuan rumah. Pada daerah lain, menghabiskan makanan di piring dianggap kurang etiket.

Beberapa tata cara makan yang bersifat umum perlulah di perhatikan, apalagi pada acara resmi antara lain sebagai berikut ;
  1. Jika hendak duduk di kursi waktu makan haruslah dari sebelah kiri kursi, demikian juga kalau hendak keluar
  2. Geserlah kursi berlahan-lahan waktu hendak duduk dengan memperhatikan jarak terhadap meja, jangan terlalu jauh dan jangan terlalu dekat
  3. Serbet makan yang terlipat di atas meja dibuka di letakkan diatas pangkuan untuk menadah makanan yang mungkin jatuh
  4. Selesai makan dekatkan kembali kursi dengan meja
  5. Serbet boleh digunakan untuk mengusap bibir secara berlahan-lahan
  6. Alat-alat makan di gunakan berganti-ganti, mulai dari yang terjauh sampai pada yang  terdekat dengan piring.
  7. Cicipilah makanan dan minuman dengan tida mengeluarkan suara.
  8. Bicaralah setelah makanan di telan dan bibir sudah di usap bersih
  9. Kalau disediakan buah-buahan di makan terakhir
  10. Jika anda batuk selagi makan, tutuplah mulut dengan serbet atau tangan
  11. Setelah selesai makan, sendok dan garpu di letakkan menelungkup atau terbuka sejajar di atas piring.
  12. Air pencuci tangancukup digunakan untuk membasahi ujung jari-jari saja.
  13. Kalau waktu makan ada makanan yang masuk ke sela-sela gigi yang  berlubang hendaklah dapat diambil dengan tangan atau tusuk gigi dengan mulut harus tertutup dengan tangan atau serbet dan sedapat mungkin dilakukan setelah selesai acara makan.
  14. Selain itu, air yang di minum jangan dipakai untuk berkumur

Bagi yang beragama Islam mulai lah makan dengan mengucapkan “Basmalah” dan mengakhiri “Hamdalah”. Sebagai ungkapa rasa syukur atas nikmat yang diperoleh dari makanan dan minuman sebagai rezeki dari Tuhan. Begitu juga dengan ungkapan doa masing-masing agama yang lain.

Alangkah baik jika satu keluarga makan bersama-sama pada suatu meja yang di tutup dengan baik dan rapi. Kesempatan ini akan dapat digunakan untuk mempererat rasa kekeluargaan dan keharmonisan hidup keluarga.[Berbagai Sumber].

Semoga bermanfaat dan Selamat mencoba..!!!

http://produk-jasa-lokasi-medan.blogspot.co.id/2010/11/jasa-pengetikan.html

Lambang Negara RI "Garuda Pancasila"



LAHIRNYA PANCASILA
Apa sebenarnya pancasila itu ? sebenarnya pancasila adalah berasal dari bahasa sansekerta, yaitu kata panca dan sila, kata panca mempunyai arti yaitu “lima”, sedangkan kata “sila” mempunyai arti “dasar”. Jadi, pancasila mempunyai arti lima dasar. Perkataan pancasila mulanya terdapat dalam kepustakaan Budha di India. Ajaran budha ini bersumber dari kitab suci Tripitaka yang terdiri dari tiga buku besar yaitu “Sutta Pitaka, Abhidama pitaka, dan Vinaya Pitaka. Didalam ajaran Budha terdapat ajaran moral untuk mencapai nirwana dengan melalui Samadhi. Ajaran-ajaran moral tersebut adalah :

-          Dasa Syiila
-          Sapta Syiila
-          Panca Syiila

Ajaran Pancasyiila menurut Budha adalah merupakan lima aturan yang harus di tatati serta dilaksanakan oleh seluruh penganutnya. Pancasyiila yang berisi lima aturan (larangan) itu antara lain :
  1. Dilarang membunuh
  2. dilarang mencuri
  3. dilarang berzina
  4. dilarang berdusta
  5. dilarang meminium-minuman keras (mabuk)

pancasyiila pada ajaran Budha berbeda dengan Pancasila sebagai dasar Negara kita, namun maknanya hampir sama karena menyangkut moral manusia.

Proses perumusan pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama yang di ketahui oleh Dr. Radjiman Widyoningrat. Dalam sidang inilah tampil tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dam Ir Soekarno.

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) tentang rumusan dasar Negara Indonesia. Kemudian Ir. Soekarno memberi nama dasar Negara kita dengan istilah “Pancasila” yang artinya lima dasar.

Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dan keesokan harinya Undanga-undang Dasar  1945, termasuk pembukaan UUD 45 yang di dalamnya termuat isi rumusan dasar Negara yaitu Pancasila.

Lambang Negara kita berbentuk burung garuda, yang dinamakan garuda pancasila, dibagian tengah lamabang itu tterdapat gambar-gambar berupa bintang, rantai dengan mata rantai bulat dan persegi, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas. Semua itu dilukiskan dalam suatu wadah berbentuk perisai.


Lambang apakah prisai itu ? perisai adalah lambang perlindungan dan pertahanan. Nah dasar Negara kita dilambangkan dengan perisai. Ini berarti bahwa dasar Negara kita, pancasila, dipergunakan sebagai alat untuk melindungi kita dari segala ancaman.

Apakah arit lambang-lambang itu ? bintang bersudut lima adalahh lambang sila ketuhanan yang maha esa, sila ketuhanan yang maha esa berarti kita :

  1. percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. menghormati semua pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
  3. hidup rukun dengan siapa saja, dan
  4. tidak memaksakan agama kita kepada orang lain dan tidak mencela agama orang lain.


Lambang rantai dengan mata rantai bulat persegi  adallah sila kemanusiaan yang adil dan beradab, sikap dan tingkah laku yang berdasarkan sila kemanusiaan yang adil dan beradab, antara lain :
  1. sikap harga menghargai bahwa manusia itu sama derajatnya
  2. sikap berani membela kebenaran
  3. sikap sabar dan tepa selira atau tenggang rasa, dan
  4. sikap tidak sewenang-wenang kepada orang lain.
Lambang pohon beringin berarti sila persatuan Indonesia. Tingkah laku yang sesuai dengan sila persatuan Indonesia antara lain, adalah tingkah laku berdasarkan :
  1. sikap mendahualukan kepentingan Negara daripada kepentingan diri dan kelompok sendiri
  2. sikap berani berkorban untuk kepentingan bangsa karena mencintai bangsa dan Negara
  3. sikap menjunjung tinggi persatuan walaupun lingkungan dan adat kebiasaan kita berbeda-beda
  4. sikap memelihara persatuan bangsa


kepala banteng melambangkan kerakyatan yang di pimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sikap tingkah laku yang sesuai dengan sila ini adalah : antara lain ;
  1. tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain
  2. bermusyawarah untuk mengambil keputusan bagi kepentingan bersama
  3. mematuhi apa yang telah diputuskan bersama dan melaksanakannya
  4. mempercayai dan menghormati wakil-wakil kita dalam lembaga-lembanga perwakilan wakyat, MPR, DPR, DPD dan DPRD
  5. menghargai pendapat orang lain
  6. mempunyai tanggung jawab dan kewajiban disamping hak, dan
  7. sikap menjungjung tinggi sikap kekeluargaan

nah, itulah tingkah laku yang harus kita jalankan untuk kepentingan kita dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Marilah kita berbuat dan bertindak atas dasar sikap yang di sebut tadi agar segala-galanya berjalan dengan tertib dan  lancar, Negara kita aman, dan rakyat kita sejahtera dan bahagia.

Mengapa kita harus dapat berbuat dan bertingkah laku seperti yang di harapkan itu ? karena kita sudah merdeka, kita harus dapat mengatur Negara kita sendiri.

Hari proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17 agustus 1945 . peristiwa penting ini diabadikan dalam lambang Negara juga. Tanggal 17 dilambangkan dengan bulu masing-masing sayap brung garuda itu, yang berjumlah 17 helai; bulan agustus atau bulan ke delapan dengan bulu ekor garuda itu, yang berjumlah delapan helai. Tahun 1945 dilambangkan dengan bulu yang terdapat di leher garuda itu, yang semua berjumlah 45 helai.

Tulisan yang ada pada pita yang di cengkeram oleh kaki burung itu menggambarkan keanekaragaman kehidupan dan kebudayaan Indonesia ini. tulisan itu adalah “Bhinneka Tunggal Ika” adapun maksudnya adalah bahwa meskipun kita beraneka ragam, kita satu jua: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.

Garuda pancasila adalah lambang Negara kita. Di dalamnya terdapat lambang pancasila. Kita harus bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan pancasila.(Berbagai Sumber), Bersambung...

Kewajiban Istri Kepada Suami dan Jumlah Mahar atau Maskawin



“Apakah engkau relakan dirimu dan milikmu dengan sepasang sandal  (dengan maskawin sandal) ? jawabnya “Ya” lalu nabi membolehkannya”

“…Apakah kamu mempunyai sesuatu untuk membayar mahar kepadanya ? jawabnya ; saya tidak mempunyai apa-apa kecuali sarung yang sedang saya pakai ini. nabi berkata lagi ; jika sarung tersebut engkau berikan kepadanya, tentu engkau duduk tanpa berkain lagi. Karena itu carilah sesuatu, lalu ia mencari, tetapi tidak mendapat apa-apa. Kemudian Rasullullah bersabda kepadanya ‘ “adakahh padamu sesuatu ayat Al-Quran ? Jawabnya : “ada” yaitu surat atau ayat …lalu Nabi SAW bersabda : Sekarang kamu berdua saya nikahkan dengan mahar  ayat Al Quran yang ada padamu (yang kamu bisa)” (HR. Bakhori Muslim).

Kalau mahar/maskawin itu hak seorang perempuan (istri) maka type istri yang baik ialah yang tidak mempersulit atau mempermahal mas kawin. Dengan kata lain mempermudah mas kawin. Mempermahal maskawin adalah suatu hal yang di benci oleh islam, karena akan mempersulit hubungan perkawinan diantara sesame manusia.

Islam tidak menyukai mahar yang berlebih-lebihan (wanita yang memasang mahar terlalu mahal). Bahkan sebaliknya mengatakan bahwa setiap kali mahar itu lebih murah sudah tentu akan memberikan berkah dalam kehidupan suami istri. Dan mahar yang murah adalah menunjukkan kemurahan hati si perempuan, bukan berarti harga dirinya menurun (jatuh).

“Sesungguhnya perkawinan yang besar berkahnya adalah yang paling murah maharnya. Dan sabdanya pula : perempuan yang baik hatinya adalah yang murah maharnya, memudahkan dalam urusan perkawinannya dan baik akhlaknya. Sedangkan perempuan yang celaka yaitu maharnya mahal, sulit perkawinannya dan buruk akhlaknya”.

Sunnah tidak mencampuri istri sebelum dibayarkan sebagian dari maharnya, demikian juga juhri berkata : sampai kepada kami tuntunan sunnah bahwa agar tidak mencampuri istri sebelum ia beri nafkah atau pakaian. Juga bahwa istri berhak menolak untuk dicampuri suaminya sebelum maharnya dibayarkan (Ibnu Mudzir).

KEWAJIBAN ISTRI KEPADA SUAMI;
  1. Senantiasa malu terhadap suami
  2. Menutup penglihatannya dii hadapan suaminya
  3. Mentaati perintah suaminya
  4. Diam ketika suaminya sedang berbicara
  5. Berdiri ketika ketika suaminya datang dan ketika keluar rumah
  6. Menyodorkan dirinya kepada suaminya (ketika hendak tidur)
  7. Memakai wangi-wangian
  8. Memelihara mulutnya dengan  minyak misik atau wangi-wangian
  9. Senantiasa berhias di depan suaminya
  10. Tidak berhias ketika suaminya tidak sedang berada di rumah
  11. Tidak  berkhianat kepada suaminya ketika tidak ada dalam tempat tidurnya dan di dalam hartanya.
  12. Menghormati keluarga suaminya dan para kerabatnya
  13. Merasa puas jika di beri sedikit oleh suaminya
  14. Tidak mencegah dirinya (jika diajak bersenggama oleh suami) sekalipun berada di punggung onta.
  15. Tidak boleh menjalankan puasa sunat kecuali dengan seizing suaminya
  16. Tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan seizing suaminya, kalau seorang istri berbuat yang demikian (keluar rumah tanpa seizing suaminya), maka ia di laknati oleh malaikat hingga ia bertaubat atau kembali sekalipun suami sengaja menganiaya di dalam melarang istrinya keluar.  (Dalam Kita ‘Uqudul Lujain).

Memilih Jodoh



Seorang wali (ayah dari penganten putrid/calon istri) berkewajiban untuk memilih calon suami untuk anak gadisnya. Seorang wali hendaknya mengawinkan anaknya dengan laki-laki (calon suami) yang agamanya kuat, berakhlak mulia, baik keturunannya (nasabnya).
 

“berhati-hati dalam menjaga hak anak perempuan (gadis) itu lebih baik dan  lebih penting, sebab dengan kawin dia menjadi budak yang tak gampang bisa di lepas, sedang suaminya bisa bebas mentalaknya (menceraikannya) kapan saja ia suka”.
Untuk itu sebelum melangkah untuk melangsungkan perkawinan, maka seorang walii harus berhati-hati, dan pandai-pandai dalam memilih calon suami untuk gadisnya, memohon pertolongan kepada Alloh (dengan melakukan sholat istikhoroh) agar dipilih yang terbaik untuk anak gadisnya, baik dalam artian agamanya, keturunannya serta akhlaknya.

Siapakah yang  kiranya yang patut untuk menjadi suaminya menurut anda ? maka Hasan bin Ali menjawab ; “Kawinlah gadis anda itu dengan laki-laki (calon suami) yang bertaqwa kepada Allah. Sebab apabila laki-laki itu mencintai anakmu, maka ia akan memuliakannya, dan apabila ia sedang marah, ia tidak akan suka berbuat dzalim kepadanya”


Maka demikian juga bagi seorang laki-laki (yang dalam kehidupan rumah tangga sebagai pemimpin rumah tangganya) hendaknya dalam memilih partner hidupnya (calon istri-nya) yang beragama, wanita yang sholehah, yang taat dan patut kepada Allah, baik ibadahnya. Karena wanita sholehah itulah dapat menghantarkan bahtera rumah tangganya menuju keridhoan Alloh, bahagia dunia dan bahagia di akhirat.

Islam sangat menganjurkan kepada para laki-laki untuk memilih calon istrinya itu diutamakan agamanya, akhlaknya, kadar ketaqwaannya; namun tidak menutup kemungkinan akan fitrah dan naluri insaninya, seorang laki-laki itu menyenangi perempuan yang cantik rupanya, menawan, berharta, berkedudukan, bernasab tinggi, atau terpandang. Bolehkah ukuran kecantikan, keturunan, ekonomi di jadikan alasan untuk memilih calon istri, tapi jangan di jadikan alasan pertama (maksud yang di jadikan tujuan utama) melainkan di ukur dengan kadar ketaqwaannya atau agamanya.

“Jahuilah olehmu si (wanita) cantik beracun ! siapakah si cantik beracun itu ?  yaitu ; perempuan yang cantik, tetapi (lahir dan berkembang) dalam lingkungan yang jahat”.

“janganlah kamu kawin dengan perempuan karena kecantikannya, barangkali kecantikannya itu akan membinasakanya. Dan jangan kamu kawin dengan perempuan karena hartanya, barangkali kekayaannya itu akan menyebabkan durhaka, tetapi kawinlah kamu dengan perempuan karena agamanya. Sesungguhnya perempuan tak berhidung lagi tuli, tetapi beragama lebih baik baginya (daripada yang lainnya). HR. Abd bin Hamid)”

“Barang siapa kawin dengan perempuan karena hartanya, maka Allah akan menjadikannya fakir. Barangsiapa kawin dengan perempuan karena keturunannya, maka Allah akan menghidanakannya. Tetapi barangsiapa kawin dengan perempuan (dengan tujuan) agar lebih dapat menundukkan pandangannya, membentengi nafsunya atau menyambung tali persaudaraan, maka Allah tentu akan memberikan barokah kepadanya dengan perempuan itu dan si perempuan (juga) diberikan barokah karenanya”. (HR. Ibnu Hibban).

Bahwa dalam melihat wanita pinangan diperbolehkan bagi laki-laki hanyalah melihat wajah dan kedua telapak tangan saja. Karena dengan melihat wajah itu sudah cukup menjadi dasar untuk menilai dan mengukur kecantikan wanita yang di pinang itu atau tidak. Dan dengan melihat telapak tangan, sudah bisa di ketahui akan kesehatan dan kebugaran seorang wanita atau tidak.

“Maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi” (QS. An-nisa’ : 3).

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seoranglaki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allahlah orang  yang paling bertaqwa diantara kamu” (QS. Al Hujurat :13).

“Apabila datang kepadamu sekalian orang yang kamu sukai agamanya dan akhlaknya, maka kawinkanlah dia. Kalau itu tidak kamu lakukan, maka akan terjadi hura-hura  dan kerusakan besar di muka bumi”. Para sahabat bertanya lagi kepada Rasullullah ; “ kalau terdapat kepadanya ?  kemudian Rasullulah menjawab lagi “ Jika datang kepadamu seorang laki-laki yang akhlaknya dan agamanya kamu sukai, hendaklah kawinkanlah dia (diucapkan oleh beliau sebanyak tiga kali).”

Makasud hadist diatas di tujukan kepada wali/ dan para ayah dari calon  penganten perempuan, agar mereka mengawinkan anak-anak gadisnya atai siapa saja yang ada dalam perwaliannya, dengan seorang laki-laki yang datang melamarnya yang tekun beragama, baik dan jujur akhlaknya (berbudi luhur). Karena kalau hal itu tidak dilakukan (maksudnya pelamar itu ditolaknya), bahkan para wali lebih menyukai para pelamar yang berpangkat dan bernasab dan berharta, sementara akhlak dan ketekunana agamanya melemah, maka akan terjadi berbagai macam fitnah/huru hara serta kerusakan yang tidak berkesudahan.

Jelaslah bahwa prinsip Islam dalam memilih jodoh ialah  KETEGUHAN DALAM BERAGAMA DAN AKHLAK YANG LUHUR (BERBUDI LUHUR). Karena kekayaan yang seutuhnya adalah berkah dan keridhoan Allah SWT.