Administrasi Kantor, Surat Menyurat dan Kearsipan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dalam
kehidupan kita tidak lepas dari yang berhubungan administrasi apalagi dengan yang
namanya surat
(kertas) baik itu perorangan, organisasi, perusahaan atau instansi. Surat sampai sekarang ini
masih tetap yang paling efektif sebagai alat komunikasi dan belum bisa terabaikan oleh masyarakat
umum dalam penyampaian maksud dan tujuannya.
Surat disamping sebagai alat komunikasi
tertulis juga sebagai bahan bukti tertulis dimana surat sangat berperan dalam suatu proses
administrasi baik itu dalam perusahaan maupun dalam suatu instansi. Dalam
pengonsepan sampai pada pengiriman dibutuhkan prosesi kegiatan yang begitu
selektif dalam mencapai tujuan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu
kriteria sebuah perusahaan /instansi yang baik adalah dilihat dari proses
administrasi yang berjalan dengan baik, lancar, efektif dan efesien pula.
Administrasi perkantoran adalah duta dari pada suatu instansi/ perusahaan baik
dinas pemerintah maupun swasta.
Perkembangan teknologi yang begitu
pesat belakangan ini di satu sisi mempunyai dampak positif terhadap kelancaran
dan kemudahan bagi manusia dalam melaksanakan berbagai kegiatannya, tetapi di
pihak lain perkembangan ini juga menimbulkan dampak khususnya di bidang
kearsipan yang perlu segera diantisipasi.
Arsip Elektronik atau sering disebut
juga arsip digital merupakan arsip yang sudah mengalami perubahan bentuk fisik
dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik. Proses konversi arsip
dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik disebut alih media.
Proses alih media menggunakan perangkat komputer yang dibantu dengan perangkat
scanner kecepatan tinggi.
Perkembangan di bidang kearsipan
dirasakan sangat lambat jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang
secara langsung ataupun tidak langsung menghasilkan arsip yang cenderung selalu
berubah. Untuk itu para pengelola kearsipan hendaknya selalu tanggap dan
mengikuti perkembangan tersebut dan sedapat mungkin agar dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan kearsipan.
Sistem arsip elektronik merupakan
otomasi dari sistem arsip manual. Maka sistem arsip elektronik sangat
tergantung dengan sistem arsip manual, dengan kata lain sistem arsip elektronik
tidak akan terbentuk tanpa ada sistem arsip manual.
1.2. Rumusan
Masalah
Perumusan
masalah merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, sehingga penulis dapat
terarah dalam membahas suatu objek masalah dalam penyelesaian dan pemahamannya.
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka Perumusan masalah dalam makalah ini
adalah : arti penting dari administrasi kantor sebagai proses pelaksanaan dari
pada suatu organisasi dimana aktivitas yang mendasar adalah surat-menyurat dan proses tata kearsipan, baik itu suatu instansi ataupun perusahaan.
1.3. Tujuan
Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan
masalah yang telah dirumuskan diatas maka makalah ini mempunyai tujuan adalah sebagai
berikut :
- Untuk mengetahui dan memahami teori dari pada administrasi perkantoran dan tujuannya baik itu di dalam suatu organisasi atau perusahaan lainnya.
- Untuk mengetahui dan mengenal bagaimana tata cara pembuatan dan jenis surat yang efektif dan efesien juga system lainnya dalam surat - menyurat.
- Untuk mengetahui bagaimana salah satu prosedur dan tata laksana administrasi kantor yakni surat- menyurat dan kearsipan baik dalam suatu instansi atau perusahaan.
- Untuk mengetahui bagaimana tingkat urgensi dari pada surat dan kearsipan didalam suatu instansi – instansi atau perusahaan.
- Untuk mengetahui bagaimana membedakan arsip manual dan arsip elektronis.
- Mengetahui bagaimana peran penting dari pada IT khususnya dalam sistem kearsipan dalam era masa sekarang ini.
1.4. Manfaat
Penulisan
Makalah
ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca, seiring dengan tujuan diatas adapun
manfaat makalah ini adalah : Untuk menambah wawasan khasanah ilmu pengetahuan kita khususnya bagi pembaca
berkenaan dengan mata kuliah administrasi pembangunan dengan pembahasan
administrasi kantor dengan masalah surat-menyurat dan kearsipan .
1.5. Metode
Penulisan
Metode
yang digunakan dalam pengumpulan data dari pada isi makalah ini adalah metode
membaca, memahami dan menyimak (mempelajari) mengenai masalah atau dengan
perpatokan judul pokok bahasan dari pada makalah ini.
Setelah
data-data disimak dan dipelajari, maka dengan memeriksa , menggabung penggunaan
bahasa atau dari pemahaman sendiri. Dengan
teknik yang dilakukan melalui media pustaka dan media situs internet yang
tersedia saat sekarang ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Administrasi
Kantor
2.1.1 Defenisi
Administrasi memegang peranan yang
sangat penting pada suatu
perusahaan atau organisasi untuk memperlancar jalannya kegiatan dalam mencapai tujuan. Sebelum penulis memberikan pengertian kata administrasi kantor , maka penulis akan memberikan pengertian kata administrasi itu sendiri menurut beberepa ahli yaitu:
perusahaan atau organisasi untuk memperlancar jalannya kegiatan dalam mencapai tujuan. Sebelum penulis memberikan pengertian kata administrasi kantor , maka penulis akan memberikan pengertian kata administrasi itu sendiri menurut beberepa ahli yaitu:
The Liang Gie “Administrasi adalah
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu”
Sondang P.Siagian “Administrasi adalah
keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertetentu secara berdaya
guna.”
Drs. H.A.S Moenir mengatakan,
“Administrasi adalah proses penyelenggaraan kegiatan organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan Sumber Daya Manusia.”
Pengertian administrasi tersebut dapat
luas tetapi dapat juga sempit. Dalam hal ini penulis ingin mengemukakan agar
arti yang dimaksud tidak simpang siur, dan untuk lebih jelasnya akan penulis
kemukakan sebagai berikut:
1.
Administrasi
dalam arti sempit yang berarti ketatausahaan (clerical work)
2.
Administrasi
dalam arti luas yang berarti dapat ditinjau dari tiga sudut: Sudut proses,
Sudut fungsi, Sudut kepranataan.
Administrasi dalam arti
sempit merupakan proses kegiatan kerjasama yang sangat bersifat pekerjaan
kantor meliputi kegiatan mencatat, surat-menyurat dan sebagiannya, yang
bersifat teknik ketatausahaan. Administrasi dalam arti luas meliputi segenap
proses kerjasama untk mencapai tujuantersebut yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
Tujuan yang akan dicapai
serta proses kerjasama itu bermacam-
macam, demikian juga jumlah dan susunan orang-orang yang bekerja sama itu dapat dilaksanakan pada waktu dan tempat yang berlainan, semua menjadi sasaran utama daripada kerjasam atersebut yaitu tujuan yang telah ditetapkan, atau secara umum dapat disebutkan sebagai penyelenggaraan kerja dimana dalam masa modern sekarang ini administrasi merupakan kunci dalam pelaksanaan kegiatan atau alat yang paling penting dan perlu dilaksanakan.
macam, demikian juga jumlah dan susunan orang-orang yang bekerja sama itu dapat dilaksanakan pada waktu dan tempat yang berlainan, semua menjadi sasaran utama daripada kerjasam atersebut yaitu tujuan yang telah ditetapkan, atau secara umum dapat disebutkan sebagai penyelenggaraan kerja dimana dalam masa modern sekarang ini administrasi merupakan kunci dalam pelaksanaan kegiatan atau alat yang paling penting dan perlu dilaksanakan.
Jadi, dapat kita simpulkan
bahwa pengertian administrasi adalah segenap proses penyelenggaraan dalam
setiap usaha kerjasama dari sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan
tertentu yang telah ditetapkan bersama.
Sedangkan mengenai
administrasi kantor dapat dijelaskan bahwa ia
merupakan subsistem dari system administrasi organisasi, yang bersama-sama dengan subsistem lain membentuk bergerak menuju tujuan. Untuk lebih jelasnya penegrtian dari administrasi kantor menurut Drs. H.A.S Moenir adalah: “Administrasi kantor adalah kegiatan administrative yang dilaksanakan di kantor sebagai pusat kegiatannya, dilakukan secara terus-menerus dengan menggunakan segala peralatan kantor (peralatan lunak) untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pokok organisasi.”
merupakan subsistem dari system administrasi organisasi, yang bersama-sama dengan subsistem lain membentuk bergerak menuju tujuan. Untuk lebih jelasnya penegrtian dari administrasi kantor menurut Drs. H.A.S Moenir adalah: “Administrasi kantor adalah kegiatan administrative yang dilaksanakan di kantor sebagai pusat kegiatannya, dilakukan secara terus-menerus dengan menggunakan segala peralatan kantor (peralatan lunak) untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pokok organisasi.”
2.1.2 Fungsi Administrasi Kantor
Sebelum penulis menguraikan fungsi
administrasi kantor maka penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu fungsi
administrasi. Istilah untuk mengidentifikasi fungsi administrasi dan fungsi manajemen
adalah sama, perbedaannya pada administrasi fungsi-fungsi itu bersifat
menyeluruh dan berlaku bagi seluruh organisasi, sedangkan pada manajemen
fungsinya ada 4 yaitu:
- Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemilihan atau
penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metode, system, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
- Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah penentuan
sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi, perancangan dan pegnembangan suatu organisai atau kelompok kerja
yang membawa hal-hal tersebut kearah tujuan, penugasan tanggugn jawab tertentu
dan kemudian pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu
yang melaksanakan tugas-tugasnya.
- Pengarahan (Leading)
Pengarahan adalah membuat datau
mendapatkan para karyawan melaksanakan apa yang diinginkan, dan harus mereka
melakukan dengan melibatkan kualitas, gaya
dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi,
motivasi, dan disiplin.
- Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah penemuan dan
penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan
sesuai dengan yang ditetapkan.
2.1.3 Tujuan Administrasi Kantor
Agar suatu perusahaan atau organisasi
benar-benar mencapai tujuan secara penuh maka harus memenuhi 2 (dua) syarat
yaitu:
- Organisasi itu harus efisien ; Berarti bahwa organisasi itu harus memiliki susunana yang logis sehingga segenap satuan di dalamnya dapat mencapai perbandingan yang terbaik setara dengan hasil kerjanya, baik mengenai mutu mapun banyaknya hasil kerja itu.
- Organisasi
itu harus sehat ; Berarti bahwa organisasi itu mempunyai bentuk yang
teratur dimana masing-masing bidang bekerja serta pejabat yang tugas dan
wewenangnya merupakan satuan-satuan tertentu dalam lingkungan keseluruhan
organisasi dapat
menjalankan peranannya dengan tanpa kesimpang siuran.
Selain
itu, tujuan administrasi kantor dapat merupakan tujuan jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dan jangka menengah sering disebut dengan istilah “sasaran”atau“tujuan antara” karena meruapakan bagian dari tujuan jangka panjang. Perbedaan tujuan jangka panjang dan berbagai sasaran dapat dilakukan dengan mengetahui ciri masing-masing.
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dan jangka menengah sering disebut dengan istilah “sasaran”atau“tujuan antara” karena meruapakan bagian dari tujuan jangka panjang. Perbedaan tujuan jangka panjang dan berbagai sasaran dapat dilakukan dengan mengetahui ciri masing-masing.
Tujuan jangka panjang menurut
P.Siagian memiliki cirri-ciri antara lain:
a.
Bersifat
idealistic,
b.
Bentuknya
relative abstrak,
c.
Kualifikasinya
ialah tidak terbatas.
Sebaliknya
berbagai sasaran mempunyai cirri-ciri:
- Sifatnya praktikal,
- Jangkauan waktunya lebih pendek
- Bentuknya lebih konkrit
- Hasilnya pada umumnya dapat dikuantifikasikan.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa tujuan administrasi kantor itu adalah agar segala
kegiatan-kegiatan yang ada dalam suatu organisasi suatu kantor dapat berjalan dengan
efisien dan efektif.
Dalam
setiap kegiatan suatu kantor / organisasi sudah pasti terdapat proses administrasi.
Kegiatan yang dilakukan dalam suatu kantor antara lain adalah kegiatan
surat-menyurat dan pengarsipannya. Kegiatan surat
menyurat sangat penting dilakukan karena surat
adalah salah satu sarana komunikasi yang digunakan dalam suatu kantor.
Organisasi dalam hal yang memberikan informasi dari orang atau organisasi lain.
Berarti kegiatan surat-menyurat membutuhkan suatu system administrasi yang baik
menangani dan mengelolahnya begitu juga dengan pengarsipan baik itu bersifat
manual maupun elektronik.
2.2 Surat
2.2.1 Defenisi
Yang
dimaksud dengan surat adalah sehelai
kertas atau lebih yang membuat bahan komunikasi yang disampaikan oleh pihak
yang satu kepada pihak yang lain, baik itu atas nama pribadi maupun kedudukan
dalam suatu perusahaan/ instansi yang berdasarkan maksud dan tujuan ditulisnya surat tersebut.
Surat adalah salah satu media /
alat komunikasi tertulis, yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau bertukar
pesan secara tertulis. Dengan surat diharapkan
tujuan berkomunikasi dapat berhasil dengan baik, oleh karena itu harus dipenuhi
prinsip-prinsip penulisan surat
yaitu : Completeness (lengkap), Conciseness (ringkas), Considerations
(pertimbangan) , Concreteness (konkrit) , Clarity (jelas), Courtesy
(sopan), Correctness (benar)
Surat adalah : Suatu sarana
untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis yang dibuat oleh
seseorang atau pejabat kepada pihak lain, baik atas nama sendiri maupun jabatan
dalam organisasi, antara lain dapat berupa pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, laporan, keputusan atau buah pikiran. Tujuan menulis surat adalah : Untuk
memberitahukan atau menyampaikan informasi, penjelasan dan sebagainya, juga
untuk menerima atau mendapatkan informasi, penjelasan dan sebagainya.
Agar tujuan penulisan surat dapat tercapai, seseorang harus mengetahui
pengetahuan dan keterampilan surat
menyurat. Penulisan surat yang kurang baik akan
mempengaruhi arus informasi, sehingga dapat terjadi salah pengertian sehingga
tujuan penulisan surat
tidak tercapai.
2.2.2 Penggolongan
Surat
Surat – surat yang ada di dalam masyarakat dapat dibagi penggolongan nya yakni ; menurut
wujud, Tujuan, sifat isinya, jumlah penerima, keamanan isinya, urgensi
penyelesaian / pengiriman. Untuk lebih jelasnya berikut ini penjabaran penggolongan
surat sebagai
berikut :
3.
Surat
Menurut Wujudnya
Yakni ; Kartu Pos (postcard), Warkat pos, Surat
bersampul, Memorandum dan nota.
4.
Surat Menurut Tujuannya ; Surat pemberitahuan, Perintah,
Susulan, Permintaan / permohonan, Peringatan / teguran, Panggilan, Pengantar,
Keputusan, Laporan, Perjanjian, Penawaran,
Pesanan dan lain-lain sebagainya baik itu surat dinas maupun surat niaga.
5.
Surat Menurut Sifat Isinya adalah ; surat
dinas, surat pribadi, surat
niaga, surat
social, telegram, faximile dll.
6.
Surat Menurut Jumlah Penerimaannya adalah ; surat
biasa, surat edaran, surat pengumuman. Dengan kata lain surat yang dikirim kepada
individu, kelompok tertentu yang ketika nama-namanya sulit dituliskan.
7.
Surat Menurut Keamanan Isinya adalah ; (1). surat dengan tanda Sangat Rahasia (SRHS atau SR) dengan
metode pengiriman dibuat dengan menggunakan 3 buah amplop dengan maksud untuk
menjaga kerahasian isi dari pada surat
tersebut. (2). Rahasia / konfidensial
diberi tanda RHS atau R dengan metode pengiriman dengan menggunakan 2 buah
amplop agar menjaga kerahasian antar kedua belah pihak agar tidak terjadi
saling merugikan. (3). Surat
biasa yang bukan merupakan rahasia.
8.
Surat Menurut
Penyelesaian/ Pengiriman dapat diklasifikasikan yakni; sangat segera /
kilat (dalam waktu sesingkat mungkin),
pengiriman segera (segera ditanggapi), dan pengiriman biasa.
9.
Surat Dinas Pos ;
Surat Biasa, yaitu surat yang dalam pengirimannya tidak harus dikirim paling
dulu, karena surat
semacam ini tidak memerlukan tanggapan paling dahulu (secepatnya).
Surat Kilat, surat ini harus ditanggapi oleh penerima paling dahulu dan
kalau surat ini
harus mendapat balasan yang diproses paling dahulu penyelesaiannya.
Surat Kilat Khusus, yaitu surat yang dikirim paling
dahulu atau mendapat prioritas utama dalam pengirimannya, dan biasanya
dibuatkan resinya sebagai tanda bukti pengiriman.
Surat Tercatat, yaitu surat yang dikirimkan
secara biasa tetapi ada tandatangan pengirimannya (resi) yang dibuat oleh
kantor pos.
Surat Berharga, yaitu surat yang dapat dipercaya kebenarannya, seperti
sertifikat, akte, surat
perjanjian dan lain-lain.
2.2.3 Fungsi
Surat
Surat-surat yang dibuat oleh suatu
kantor selain berfungsi sebagai alat komunikasi juga befungsi sebagai :
à
Alat
bukti
à
Alat
pengingat
à
Bukti
historis
à
Duta
organisasi
à
Pedoman
2.2.4 Bagian-bagian
Surat
Berikut ini bagian-bagian surat yang lengkap yang
biasanya dipakai pada suatu perusahaan / instansi adalah sebagai berikut :
1.
Kepala
Surat / Kop 8.
Kata Pendahuluan
2.
Nomor
Surat 9.
Isi Surat
3.
Tanggal
Surat 10. Kata
Penutup
4.
Lampiran 11. Penanggung Jawab
5.
Pokok
Surat / Hal 12. Inisial
6.
Alamat
surat 13. Tembusan
7.
Kata
pembuka
2.2.5 Bentuk-bentuk
Surat (Style
Letter)
Untuk memberikan kesan yang baik, daya
penarik, penyusunan letak (lay out) yang sesuai standar tertentu yang digunakan
secara internasional, yang terpenting adalah bagaimana untuk memperoleh
efesiensi dalam pengetikan surat adapun macam-macam bentuk surat yang sering
dipakai di perusahaan/ instansi-instansi seperti; Full Bolck Style (bentuk
Full), Block Style (bentuk datar), Indented Style (bentuk miring), semi block
style ( setengah datar), Official Syle (bentuk resmi/Dinas), Hanging
Paragrap/Indented (bentuk paragraph menggantung) dan bentuk-bentuk surat lainnya sesuai
kreatifitas dan kebutuhan tersebut. Berikut dibawah ini gambaran contoh yang
menunjukkan tanda panah sebagai bentuk pembeda antara satu dengan bentuk surat lainnya ;
|
|||||||||||||||
|
|
||||||||||||||
|
|
||||||||||||||
2.2.6 Teknik
Membuat Surat
Dalam teknik membuat surat hal yang
penting yang diperhatikan adalah bahasa surat, kertas surat, kebersihan/
kerapian surat, kwantitas isi surat, kwalitas isi surat agar surat tersebut
tidak di dikte oleh sipembaca / penerima surat kepada hal-hal yang tidak
diinginkan seperti, kesalahan pengetikan nama, gelar dan sebagainya.
2.3 Kearsipan
dan Arsip
2.3.1 Defenisi
Kearsipan adalah
susunan dari pada administrasi kearsipan. Jadi, adalah salah satu bagian dari
ilmu administrasi lainnya misalnya bidang kepegawaian, keuangan dan
perlengkapan. Dengan arti lain kearsipan merupakan suatu kegiatan dalam
memproses dokumen (manajemen suatu dokumen) menjadi suatu arsip mulai dari
pembuatan, penerimaan, pengklasipikasian, penyortiran, pendataan, penyimpanan,
penemuan kembali sampai dengan pemusnahan.
Menurut kamus administrasi perkantoran “Arsip adalah
kumpulan warkat yang disimpan secara teratur berencana kerena mempunyai suatu
keguanaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali”.
Arsip adalah
tulisan yang dapat memberi keterangan tentang kejadian-kejadian dan pelaksanaan
oraganisasi. Kemungkinan arsip berwujud surat
– menyurat dari data-data dan berbagai macam surat-surat baik itu yang diterima
ataupun dibuat sendiri dalam suatu instansi pemerintah ataupun sewasta.
Sedangkan
arsip menurut fungsinya ialah, metode atau cara untuk membantu memberikan
penjelasan dan keterangan kepada petugas yang harus menyelenggarakan dan
menyelesaikan semua persoalan yang belum selesai. Terutama persoalan hubungan
antar lembaga , departemen dan perusahaan lainnya. Dan apabila persoalan
tersebut telah selesai maka fungsi arsip itu menjadi benda arsip (dokumen), dengan
kata lain suatu hasil akhir dari proses persoalan yang disimpan menurut
sistematikanya, yang sebelumnya telah didahului oleh proses pendokumentasian.
Menurut Basir
Barthos “Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara dan
badan-badan pemerintah dalam membentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal
maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan”.
Menurut Pasal 1 Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1971 ; Naskah-naskah
yang dibuat dan diterima oleh
lembaga-lembaga negara negara dan badan-badan pemerintahan dalam bentuk
corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
2.3.2 Fungsi Arsip
Dalam
kehidupan kebangsaan ada dua jenis arsip
yakni arsip baru dan arsip lama dimana arsip baru yang senantiasa dipergunakan
secara langsung dalam perencanaan, penyelenggaraan administrasi Negara seperti
arsip peraturan pajak dan lampirannya dll. Sedangkan arsip lama yakni arsip
yang tidak dipergunakan secara tidak langsung untuk perencanaan, pelaksanaan,
penyelenggaraan kehidupan sehari-hari dalam administrasi Negara.
2.3.3 Tugas Arsiparis Manual dan Prosesnya
Suatu
tugas yang dibebankan oleh orang lain yang bisa disertai dengan tanggung jawab.
Sebaik apapun sempurnanya suatu organisasi dan administrasi dalam
memanajemennya semua itu tidak bisa dilaksanakan bila manusia-manusia tidak
berperan dalam kompetensinya dengan akhlak terpuji dan mulia.
Pembagian
tugas yang dilakukan oleh masing – masing bagian untuk mempermudah dari pada
proses administrasi tersebut, adapun pembagian dari pada tugas dari proses
administrasi adalah Kepala bagian, Wakil Kepala Bagian, Agendaris, Arsiparis,
Verbalis, ekspeditor, dan pengiriman surat dan ini semua saling berkaitan
antara satu sama lainnya. Berikut ini uraian kerja masing-masing bagian secara
praktis:
Bagian
|
Tugas
dan Tanggung Jawab
|
Kepala Bagian
|
Menerima konsep dari pemegang
kebijaksanaan, mengatur, mengawasi, memeriksa, meneliti, menyampaikan,
merahasiakan dan mengendalikan tanggung jawab atas kelancaran, ketertiban dan
disiplin kerja.
|
Wakil Kabag
|
Membantu Kabag bila didelegasikan,
melanjarkan semua jalannya tugas bawahan, memegang rahasia dan memotivasi
gairah kerja rekan-rekan dengan baik.
|
Juru Tik
|
Melaksanakan tugas pengetikan dengan baik bersih, rapid an hindari dari
kesalahan atau kekeliruan.
|
Agendaris
|
Mengagendakan surat-surat masuk,
penyampaian surat kepada yang berkepentingan,
merahasiakan surat-surat yang bersifat rahasia dan menghubungkan bila ada surat yang terdahulu atau jawaban surat
yang diberikan misalnya ucapan terima kasih maka agendaris harus melampirkan surat yang sebelumnya yang ada kaitannya dengan surat tersebut.
|
Arsiparis
|
Memelihara dan menjaga arsip,
memegang teguh rahasia, mengusahakan untuk menguasai agar dapat hapal diluar
kepala dalam menyimpan arsip menurut kodenya.
|
Verbalis
|
Mencatat buku verbal secara jelas
dengan maksud tujuan serta subjek surat
tersebut, membubuhi cap stempel, setiap surat
mempergunakan nomor verbal harus memberikan kopi arsip dengan konsepnya
sebagai dokumentasi sebagai bahan historis kelak bila diperlukan.
|
Ekspeditor
|
Menyelenggaraka surat
–menyurat, mengadakan pencatatan surat-menyurat yang akan disampaikan atau
dikirim sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah ada dengan cermat; randa
bukti surat
sudah sampai diterima dengan baik dan disimpan dalam satu file khusus
subyeknya.
|
Pengiriman Surat
|
Memasukkan surat
kedalam amplop, membubuhi cap di muka amplop, bebas bea, sifat surat dan lain sebagainya sesuai dengan maksud surat tersebut dan pengiriman surat baik melalui via pos dan lain
sebagainya.
|
Dalam
mempermudah pelaksanaan dan proses lalu – lintas surat
– menyurat untuk kelancaran dan tidak timbul kesimpangsiuran oleh
sebab itu maka perlu adanya dalam setiap kantor instansi buku panduan dan
pedoman tentang kearsipan sebagai jembatan, dimana dalam setiap instansi yang
mengatur bermacam – macam bidang objek
pekerjaan otomatis pengendalian arsip tidak sama sesuai dengan bagian
masing-masing
2.3.4 Sistem
Klasifikasi
Ada banyak sistem klasifikasi berikut ini
dikemukaan 5 macam system kalasifikasi .
- Klasifikasi menurut abjad (alphabetical classification)
- Klasifikasi menurut nomor (numerical classification)
- Klasifikasi menurut wilayah (geographical classification)
- Klasifikasi menurut perihal (subject classification)
- Klasifikasi menurut urutan waktu (chronological classification)
Berikut
ini gambaran system pengklasifikasian
dalam surat
untuk dijadikan sebagai petunjuk pencatatan arsip.
Dalam pengklasifikasian surat
mestinya harus digunakan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan sebagai sistem
klasifikasi yang lebih mudah digunakan untuk penyimpanan dan penemuan kembali surat.
2.3.5 Manajemen
Arsip Dinamis
Presiden
Panama Ricardo J. Alfaro dalam
pertemuan Sosiety of American Archivist tahun 1937 menyatakan
”Pemerintahan
tanpa arsip ibarat tentara tanpa senjata, Ibarat dokter tanpa obat, ibarat petani
tanpa benih ibarat tukang tanpa alat,
Arsip
merupakan saksi bisu, tak terpisahkan, handal dan abadi,
yang memberikan
kesaksian terhadap keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan dan
kejayaan bangsa”
Organisasi Kearsipan :
- I C A International Council On Archives yaitu organisasi Kearsipan Tingkat Dunia Yang berdiri tahun 1948 di Paris Perancis;
- SARBICA (Sout east Asian Regional Branch of Internasional Council on Archives) yang didirikan di Manila Filipina tahun 1968;
- Di Indonesia:
- Lembaga yang secara khusus menyelenggarakan kegiatan kearsipan yaitu ditingkat Pusat Arsip Nasional Republik Indonesia ( ANRI), di tingkat Provinsi Badan Kearsipan Daerah Provinsi dan di Kabupaten/Kota Kantor Arsip Daerah Kabupaten Kota.
- Unit kerja yang memiliki fungsi melaksanakan kegiatan kearsipan yaitu Unit Kearsipan dan Unit Pengolah.
Kendala yang dihadapi :
- Pengangkatan tenaga arsiparis belum sesuai dengan dasar pendidikan yang disyaratkan
- Belum tersedianya sarana kearsipan yang memadai seperti rak arsip, boks, kertas pembungkus, label, komputer dan lain-lain
- Insentif untuk jaminan kesehatan bagi pegawai arsip belum diperoleh para pegawai
- Masih banyak Dinas/Badan/Lembaga (Dibale) Provinsi dan Kantor-kantor Arsip Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang tidak memiliki depo (gedung penyimpanan arsip) yang memenuhi standar
- Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam pengelolaan arsip yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan arsip, pada saat ini belum menampakan hasil yang memuaskan
Penggolongan Arsip :
a. Arsip dapat dibedakan kedalam beberapa golongan
tergantung dari sudut pandang meninjaunya, yaitu:
- Penggolongan arsip menurut subyek/ masalah atau isinya
- Penggolongan arsip menurut bentuk dan wujudnya
- Penggolongan arsip menurut nilai atau kegunaannya
- Penggolongan arsip menurut sifat kegunaannya
- Penggolongan arsip menurut frekuensi penggunaannya
- Penggolongan arsip menurut fungsinya
- Penggolongan arsip menurut tempat penyimpanan dan pemeliharaanya
- Penggolongan arsip menurut keasliannya
- Penggolongan Arsip Menurut Subyek/Masalah atau Isinya
- Umum
- Pemerintahan
- Politik
- Keamanan dan ketertiban
- Kesejahteraan
- Perekonomian
- Pekerjaan umum dan ketenangan
- Pengawasan
- Kepegawaian
- Keuangan
- Penggolongan Arsip Menurut Bentuk dan Wujudnya
- Arsip Tekstual (Textual Record)
- Arsip pandangan dengar
- Arsip kartografi dan kearsitekturan
- Arsip kemputer atau disebut arsip elektronik
- Penggolongan Arsip Menurut Nilai Gunanya
- Nilai guna administrasi
- Nilai guna hukum
- Nilai guna keuangan
- Nilai guna untuk kebijaksanaan
- Nilai guna untuk pelaksanaan kegiatan
- Nilai guna sejarah
- Nilai guna untuk penelitian
- Penggolongan Arsip Menurut Sifat Kepentingannya
- Arsip esensial, yaitu arsip yang tidak memerlukan pengolahan dan tidak memiliki nilai kepentingan apapun
- Arsip yang diperlukan, yaitu arsip yang masih mempunyai nilai kegunaan, tetapi sifatnya sementara
- Arsip penting yaitu yang mempunyai nilai hukum, pendidikan, keuangan, sejarah
- Arsip vital yaitu arsip yang bersifat permanen
- Penggolongan Arsip Menurut Frekuensi Penggunaanya
- Arsip aktif
- Arsip pasif
- Arsip abadi
- Penggolongan Arsip Menurut Fungsinya
- Arsip dinamis yang meliputi :
- Arsip aktif
- Arsip semi aktif
- Arsip in aktif
- Arsip statis
Menurut pasal 2 undang-undang
nomor 7 tahun 1971
a) Arsip dinamis yang dipergunakan secara langsung
dalam pelaksanaan, peyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau
dipergunakan secara langsung dalam administrasi negara;
b) Arsip statis yang tidak dipergunakan secara
langsung untuk perencanaan pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan
pada umumnya atau dipergunakan secara langsung maupun untuk penyelenggaraan
sehari-hari administrasi negara;
- Penggolongan Arsip Menurut Tempat Penyimpanan dan Pemeliharaannya
- Arsip terpusat/arsip sentral, yaitu arsip yang penyimpanan dan pemeliharaannya dipusatkan, merupakan gabungan dari arsip berbagai unit
- Arsip unit/tersebar yaitu arsip yang penyimpanan dan pemeliharaannya berada di unit-unit organisasi
Sarana Yang Diperlukan
a.
Perangkat lunak :
Pola klasifikasi
b.
Perangkat keras :
1. Arsip aktif :
a)
Sekat kecil/sekat besar
b)
Folder kecil/folder besar
c)
Filling kartu
d)
Filling cabinet
2. Arsip in aktif:
a)
Folder
b)
Sampul
c)
Box
d)
Rak/roll o’pack
Perlindungan Arsip
- Yang dimaksud dengan perlindungan arsip adalah :
- tempat atau alat yang dipergunakan untuk menaruh dan menyimpan arsip sehingga arsip itu aman.
- Suatu perbuatan untuk melindungi arsip,menjaga arsip yang dihasilkan dan yang diterima itu aman.
- Menjaga arsip supaya selamat, terhindar dari bahaya, kerusakan dan pencurian oleh orang yang tidak bertanggung jawab. (Wusanto)
- Jadi dengan perlindunagn arsip diharapkan agar arsip :
- Tidak hilang
- Tidak jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab/orang yang tidak berhak atas arsip tersebut.
- Tidak disalahgunakan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi.
- Tidak mudah rusak, terbakar, dan lain-lain.
- Usaha untuk melindungi arsip dapat dilakukan dengan jalan: menyimpan, merawat, mengamankan dan mengawetkan arsip.
Penyebab
Kerusakan
Faktor-faktor
yang menyebabkan arsip itu rusak adalah faktor intern dan faktor ekstern. (Wusanto).
- Faktor Intern
- Kertas (agar kertas tahan lama, maka haruslah menggunakan kertas yang cukup bagus kualitasnya, yang kemudian diimbangi dengan cara penyimpanan dan perawatan arsip yang baik)
- Tinta. Gunakan tinta yang kualitasnya cukup baik, sehingga tidak akan luntur untuk jangka lama.
- Lem. Juga gunakan lem yang berkualitas tinggi, supaya tidak mudah mengelupas.
- Faktor Ekstern
- Kelembaban udara;
- Udara yang terlalu kering;
- Sinar matahari;
- Udara yang kotor;
- Debu;
- Jamur;
- Rayap;
- Ngengat
2.4 Arsip Elektronik
Menurut
National Archives and Record Administration (NASA) USA, Arsip elektronika merupakan
Arsip-arsip yang disimpan dan diolah di dalam suatu format, dimana hanya komputer
yang dapat memprosesnya. Oleh karenanya Arsip elektronik seringkali dikatakan
sebagai Machine-readable record. Dibandingkan dengan dengan Arsip
konvensional (kertas), Arsip elektronik memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya adalah :
1. Proses penemuan dan penyajian
informasi yang cepat dan lengkap.
2. Akses dan penggunaan informasi oleh
lebih dari satu pengguna (multi user) dalam waktu yang bersamaan.
3. Penyimpanan informasi lebih terpusat
4. Memiliki keakuratan dalam penyimpanan
yang tinggi.
Kendala-kendala tentang legalitas
Arsip elektronik adalah karena terbatasnya Peraturan Pemerintah dalam hal pemahaman
yakni :
1. Peraturan Pemerintah ini tidak
mengatur legalitas untuk Arsip-arsip elektronik yang pada proses awal
penciptaannya menggunakan computer.
2. Peraturan Pemerintah ini berlaku dan
diterapkan bagi dokumen Arsip yang ada dan tercipta di lingkungan
Arsip Elektronik atau sering disebut
juga arsip digital merupakan arsip yang sudah mengalami perubahan bentuk fisik
dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik. Proses konversi arsip
dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik disebut alih media.
Proses alih media menggunakan perangkat komputer yang dibantu dengan perangkat
scanner kecepatan tinggi.
Hasil alih media arsip disimpan dalam
bentuk file-file yang secara fisik direkam dalam media elektronik seperti
Harddisk, CD, DVD dan lain-lain. Penyimpanan file-file ini dilengkapi
dengan Database yang akan membentuk suatu sistem arsip elektronik yang meliputi
fasilitas pengaturan, pengelompokan dan penamaan file-file hasil alih
media. Sedangkan keuntungan dari arsip elektronik adalah:
- Terdapatnya salinan arsip dalam bentuk elektronik.
- Terjamin terekamnya informasi yang terkandung dalam lembaran arsip.
- Kemudahan akses terhadap arsip elektronik
- Kecepatan penyajian informasi yang terekam dalam arsip elektronik.
- Keamanan akses arsip elektronik dari pihak yang tidak berkepentingan.
- Sebagai fasilitas backup arsip-arsip vital.
Sistem
arsip elektronik merupakan otomasi dari sistem arsip manual. Maka sistem
arsip elektronik sangat tergantung dengan sistem arsip manual, dengan kata lain
sistem arsip elektronik tidak akan terbentuk tanpa ada sistem arsip manual.
2.4.1 Manfaat Arsip Elektronik
Berikut ini beberapa manfaat arsip
elektronik disebagian besar instansi dan perusahaan untuk mengimplementasikan
manajemen arsip elektronik dan disisi lain tetap menggunakan system arsip
manual :
1.
Cepat
ditemukan ; memungkinkan untuk pemanfaatan arsip atau dokumen tanpa meninggalkan tempat kerja dan dengan
mudah didapat.
2.
Pengindeksan
yang fleksibel ; arsip mudah diolah
dan menghemat tenaga, waktu, biaya dibandingkan dengan sistem
pengindeksan kertas arsip manual.
3.
Pencarian
secara full-test ; dengan pencarian file dengan kode atau nama file
pencarian arsip langsung dapat ditemukan dalam bentuk text full.
4.
Kecil
kemungkinan arsip untuk hilang ; hal ini karena tidak hanya melihat
monitor dan proses memprint, maka tidak jarang terjadi kesilapan seperti
ketidak sengajaan mendelet atau mengkopi ketempat lain sehingga kita
mempersulit pencarian. Tentunya ada pengganti file dari sebelumnya yang sudah
di gandakan baik itu dari CD, USB dll.
5.
Menghemat
tempat ; seperti dengan kemampuan 1 keping CD-RW mampu menyimpan
dokumen dalam bentuk teks ± 7000 lembar
atau ± 700 lembar dalam bentuk format foto.
6.
Mengarsip
secara digital ; meminimalisir resiko kerusakan data atau dokumen karena
semua proses pengarsipan dilakukan dengan sifat digital.
7.
Berbagi
arsip secara mudah ; karena keperluan dan berbagi dokumen kepada kolega ataupun relasi dengan mudah diakses baik
di LAN dan juga internet.
8.
Meningkatkan
keamanan ; karena mekanisme kontrol yang jelas yang dicantumkan dalam buku pedoman secara
elektronis, maka orang yang tidak mempunyai otoritas relatif sulit untuk
mengaksesnya.
9.
Mudah
dalam recovery data. (back-up data) ; dengan memback-up kedalam media
penyimpanan yang compatible, bandingkan
dengan me-recovery dokumen kertas yang telah sebagian terbakaratau
terkena banjir pencurian dan lain sebagainya, maka pemback-upan akan sulit dilakukan lagi.
Maka dengan uraian
diatas sebagai manfaat dari pada arsip sistem elektronik maka disini dapat diambil
suatu pertimbangan hal-hal negatif adalah sangat minim sebagai berikut :
- Adanya peluang untuk memanipulasi data / file, menciptakan, penyimpanan, memodifikasi atau menghapus dengan segala cara.
- Kesulitan untuk berbagi file karena format file maupun ketersediaan jaringan maupun akses untuk berbagi file dengan yang lain.
- Seperti dari segi sumber pemakaian sistem kearsipan ini adalah arus listrik yang sewaktu-waktu bisa mati maka digantikan dengan sistem UPS dan juga mesin genset, selanjutnya komputer yang sewaktu-waktu diserang virus, program rusak dan lain sebagainya sehingga diperlukan untuk perbaikan dan membutuhkan reset data ulang dan juga biaya – biaya pemprogram lainnya.
BAB III
P E N U T U P
3.1. Kesimpulan
Dari uraian
pembahasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa administrasi kantor merupakan
subsistem dari system administrasi organisasi, yang bersama-sama dengan
subsistem lain membentuk bergerak menuju tujuan.
“Administrasi
kantor adalah kegiatan administrative yang dilaksanakan di kantor sebagai pusat
kegiatannya, dilakukan secara terus-menerus dengan menggunakan segala peralatan
kantor (peralatan lunak) untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pokok
organisasi.”
Dalam
pelaksanaan kegiatan organisasi yang umum dilaksanakan dalam menunjang proses
kelanjaran organisasi adalah surat-menyurat dan kearsipan sebagai alat
komunikasi intern maupun ekstren organisasi. Disamping itu kegiatan
administrasi dalam perkantoran tentunya sangat luas tergantung dari pada
organisasi atau perusahaan tersebut.
3.2. Saran
Pada
dasarnya kinerja dan peranan administrasi kantor secara umum diantaranya
penangan surat–menyurat serta pengarsipan surat.
Walaupun demikian dengan ini penulis ingin meyampaikan beberapa saran :
Walaupun demikian dengan ini penulis ingin meyampaikan beberapa saran :
a.
Untuk
meningkatkan profesionalisme Aparatur / pelaksana administrasi kantor hendaknya
memahami akan pengoperasian peralatan administrasi kantor secara digital,
misalnya computer untuk ini
penulis memberikan saran agar dapat diberikan pelatihan-pelatihan kepada pegawai untuk mengoperasikannya.
penulis memberikan saran agar dapat diberikan pelatihan-pelatihan kepada pegawai untuk mengoperasikannya.
b.
Dan
disarankan kepada mahasiswa khususnya untuk mengenali dan memahami unsure-unsur
yang terdapat dalam surat mulai dari pada
pengonsepan surat hingga pengiriman secara baik
dan benar, karena surat
adalah merupakan wajah dari pada suatu organisasi atau perusahaan.
c.
Disarankan
kepada mahasiswa khususnya jurusan administrasi Negara agar mampu mempraktikkan
prosedur kearsipan yang baik dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar