Minggu, 27 Februari 2011

JAUH PANGGANG DARI API

Itulah bahasa yang pantas diberikan terhadap kekisruhan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan, Islah atau  berdamai adalah cuma harapan hampa entah kapan itu akan terealisasi, sejak tahun 2007 yang silam hingga memakan korban jiwa terhadap mahasiswa atas keserakahan oknum-oknum tertentu yang hingga rantai problema yang tak kunjung habis sampai sekarang.

Mahasiswa diam membisu entah harus berbuat apa lagi, seribu cara sudah dilakukan mulai dari berkoak-koak dikampus sendiri, seribu tandatangan hingga berkoak-koak di Rumah Dewan Rakyat dalam mengutarakan bentuk kekesalan mahasiswa terhadap UISU, tapi itu semua dianggap angin lalu saja, yang  cuma berhembus begitu saja, ya… sudahlah. Hingga saat ini UISU dengan lambang yang sama mempunyai rektoran dan kepengurusan yang mendua sungguh sangat aneh bin ajaib.

Bagaimana mahasiswa merasa nyaman dalam menjalan proses akademik ketika selalu dihantui oleh dualisme kampus tersebut, secara sikologis mahasiswa tertekan dan selalu terhambat dan terganjal dalam melaksanakan ekstrakulikuler baik internal maupun eksternal kampus yang selalu diselimuti oleh ketidakjelasan kampus. Ingin rasanya mahasiswa mengukir prestasi terhadap kampus sendiri sementara kampus tidak mempunyai loyalitas terhadap mahasiswanya melainkan memberikan kontribusi was-was terhadap mahasiswa, program-program kampus yang kian hari kian sirna, belum lagi hak beasiswa mahasiswa yang tidak nampak batang hidungnya hingga konsentrasi para staf, karyawan dan dosen kian hari kualitasnya semakin menurun.

Sungguh orangtua mahasiswa juga sangat terbawa momok-momok atas ketidak jelasan kampus UISU, biaya yang tidak sedikit tentunya yang dikeluarkan  terhadap sang mahasiswa untuk mendapatkan  ilmu, sungguh sangat melelahkan mencari biaya setiap hari dibawah terik matahari untuk mencukupi bekal sang mahasiswa yang mayoritas mahasiswa orangtua diluar daerah Medan, ditambah lagi dengan kepenatan proplema kampus yang tiada habisnya. Sungguh sangat ironi ketika jajaran UISU tidak melihat itu semua.

Bagaimana mungkin UISU bisa maju dan berkembang dengan kondisi yang begini …! Banyak yang dirugikan, banyak yang kecewa, banyak yang dikorbankan. Allah murka terhadap tingkah laku dan perbuatan kalian. Waktu yang tidak begitu lama lagi dirasakan mahasiswa dalam menerima semua ini, akan mahasiswa menunggu 1000 tahun lagi ? pengakuan Alumni juga sangat kecewa dengan kondisi UISU yang terjadi hingga saat ini belum ada penyelesaiannya.

“Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung” itu kata pepantah, tapi untuk merealisasikannya rasanya sulit untuk menjunjung dan mencintai almamater sendiri yang seakan-akan karena di nodai oleh ulah UISU sendiri. Banyak pihak orang ketiga yang diuntungkan dengan kisruhnya  UISU yang berkepanjangan, Sadarlah ..! tidakkah kalian telah diperdaya oleh ketamakan syetan. Yakinlah pasrah dan sabar ada batasnya, tidak ada tempat mahasiswa UISU mengadu melainkan selalu mengharap agar dibukakan pintu Islah karena mahasiswa yakin bahwa damai itu indah. By: Rahmad Syukur Hasibuan (Mahasiswa FISIP UISU)

Rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Priode 2011-2015
Setelah melakukan proses seleksi melalui senat sebelumnya, Prof Ir H Zulkarnain Lubis MS PhD terpilih sebagai Rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) menggantikan dr Chairul Mursin untuk periode 2011-2015. Meski kemelut di tubuh yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) masih belum tuntas, namun ia ingin menjadikan perguruan tinggi swasta tertua di luar Pulau Jawa ini lebih baik lagi

"Badai Pasti Berlalu"  itu perkataan rektor yang sedikit mengobati keadaan kekisruhan di UISU yang sampai sekarang ini belum titik terangnya. dalam hal ini dinilai semuanya hanya berbentuk harapan-harapan saja tentunya masih jauh dari yang diinginkan khususnya Mahasiswa. mudah-mudahan dengan menjadi rektor yang tak dibayangkan ini menjadi sebuah amanah yang nyata dari Tuhan dan benar-benar  bisa dipertanggung jawabkan demi kemajuan UISU kedepannya. 

Civitas Akademika UISU Al Munawarah Heboh !
Entah angin apa yang datang tepatnya  Rabu pagi sekitar 10.00 hingga 12.00 Wib 8 Pebruari 2011, elemen-eleman mahasiswa dan pegawai serta staf UISU beduyun-duyun dan berdiri di seputaran parkiran depan  halaman kampus hingga portal pintu masuk kampus, dari hasil pengamatan pribadi seakan-akan ingin menyaksikan seautu yang tidak pernah dilihat sebelumnya ibarat menunggu sang Raja dan permaisurinya yang sudah lama berkelana di  negeri orang yang kenyataanya ternyata itu hanya impian saja.

Sesuai dari hasil pantauan dan keterangan dari tempat kejadian oleh beberapa orang bahwa ternyata pengurus Yayasan UISU Almanar akan mendatangi UISU Al Munawwarah di Jl. SM Raja, apakah itu awal dari terbukanya pintu Islah atau malah sebaliknya yang hanya memperkeruh suasana kampus yang bisa mengganggu keamanan dan kernyamanan juga ketertiban kampus sehingga merugikan komponen kampus.

Dari keterangan beberapa orang yang menyaksikan kerjadian tersebut ternyata tidak ada kejadian yang terjadi sejauh  pengamatan hari itu, dimana pihak satpam dan keamanan kampus terlihat diperketat dan menyeleksi siapa saja yang masuk kedalam kampus serta menutup pintu gerbang seakan menyeleksi siapa saja yang masuk kedalam kampus tersebut. sejauh itu informasi yang didapat dan melihat kesibukan para aparat keamanan kampus yang seakan siap siaga dalam mengantisipasi sesuatu hal yang akan terjadi.


Kebanyakan mahasiswa banyak yang tidak mengetahui apa yang sedang terjadi, pertanyaan-pertanyaan yang timbul dibenak masing-masing bahwa apakah memang pintu Islah telah terbuka sementara penjagaan sangat ketat seakan menghalangi kedatangan seseorang, dan kenapa mesti seheboh itu membuat hampir seluruh civitas akademika terganggu dalam menyaksikan yang tidak begitu penting itu. semua itu tidak ada artinya yang hanya menambah sesuatu yang tidak begitu berarti. Seandainya itupun pertanda untuk realisasi Islah, mahasiswa dan komponen kampus hanya ingin realiasasi  yang segera. Sudah banyak korban dengan terjadi kisruh UISU dari tahun 2007 yang silam hingga sekarang..!


Lagi-Lagi Adu Mulut Soal Islah

Isu islah yang selalu menjadi bahan pertanyaan oleh setiap elemen dan civitas kampus yang sudah terbiasa dengan datangnya nada-nada gertakan dari kedua kubu yang berseteru untuk islah entah sampai kapan itu yang namanya islah akan terbina. Tepat pada Senin  pagi sekitar pukul 10.30 (14/03/11) seperti biasanya civitas akademika didatangi oleh sekolompok elemen masyarakat sekitar kampus yang mendukung dengan adanya islah juga bersama dengan sekelompok pengurus yayasan UISU Hj. Syariani di Jl. Karya Bakti mendatangi kampus UISU Al Munawwarah di Jl SM Raja tentunya membuat heboh mahasiswa, karyawan dan staf dosen lainnya di seputaran halaman kampus untuk menyaksikan kejadian tersebut.

Terlihat di luar depan pintu gerbang kampus terlihat adu mulut antar pengurus yayasan yang bermaksud memasuki kawasan kampus UISU Al Munawwarah, dan dari hasil pantauan bahwa keinginan kedua belah pihak untuk berunding kembali dan bermusyawarah dalam menyelesaikan perseteruan tersebut. Kurangnya komunikasi antar kedua belah pihak sehingga menimbulkan diskomunikasi antara kedua belah pihak, ada sekitar 30 menit kejadian tersebut yang disaksikan oleh ratusan penonton tentunya desertai dengan penjagaan ketat oleh para petugas keamanan dengan menutup keseluruhan pintu masuk kampus untuk mengantisipasi masuknya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas kejadian tersebut.


Dalam kejadian itu terlihat banyak mahasiswa yang terganggu akan peristiwa tersebut sehingga tidak bisa memasuki kawasan kampus untuk mengikuti proses belajar mengajar karena terhambat oleh seluruh pintu masuk kampus yang terkunci dan dijaga ketat oleh pihak security kampus dan begitu juga para mahasiswa yang ada didalam kampus merasa was-was akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan  seperti tahun 2007 yang silam sehingga menimbulkan proses belajar mengajar sedikit terganggu.

Sedangkan diluar kampus terlihat beberapa sepanduk bertuliskan bahwa masyarakat di sekitar kampus UISU Al Munawwarah Jl SM Raja mendukung dengan adanya islah antar kedua belah pihak yayasan yang kisruh. Dari kejadian tersebut dapat dilihat masih jauh untuk realisasi islah melainkan yang terlihat amarah bertubi-tubi hingga sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak terpuji.


Mahasiswa dan Pema UISU Mendesak Yayasan  Kampus Untuk  Islah

Kisruh UISU (Universitas Islam Sumatera Utara) yang terus berkepanjangan, tidak bosan-bosanya pada hari Kamis sekitar pukul 10.30 (17/3/2011) kembali didatangi pengunjuk rasa mahasiswa bersama pemerintahan mahasiswa didepan kampus UISU untuk mengajak seluruh mahasiswa dari beberapa fakultas mendesak yayasan kedua yayasan untuk mengadakan islah. Namun sebagian mahasiswa enggan dan bersikap dingin dalam menyikapi unjuk rasa sehingga terjadi adu mulut atar sekelompok fakultas yang tidak satu persepsi dalam menyikapi masalah kekisruhan kampus tersebut dan juga disaksikan ratusan civitas akademika memenuhi halaman kampus UISU. 

Dalam kejadian tersebut berbagai orasi dan pengumpulan koin sebagai bentuk symbol keserakahan dalam memeras mahasiswa sehingga sedikit memanas dan bentrok terhadap petugas keamanan dan sesama mahasiswa yang menolak ajakan secara menyeluruh terhadap realisasi islah tersebut. Paparan dan orasi-orasi mahasiswa yang berisikan bahwa UISU itu satu dan tidak ada duanya untuk itu mahasiswa pengunjuk rasa sepakat untuk mengajak untuk islah. Tidak jarang lagi mahasiswa mengadakan aksi soal keadaan konflik UISU yang perkepanjangan yang tiada akhirnya.

Salah seorang orangtua mahasiswa juga turut ikut serta dan prihatin  atas konflik UISU yang berkepanjangan yang terus tiada habisnya, “saya merasa tidak tenang dan nyaman dengan mendaftarkan anak saya, yang uang kuliah mahal dan yang katanya akan islah” ujar salah satu orangtua mahasiswa UISU dan menangis histeris begitu juga sebagian mahasiswa merasa terharu atas paparan perwakilan sang ibu mahasiswa tersebut. Silih berganti orasi dan curahan hati beberapa mahasiswa yang bernadakan kesedihan.

Puluhan aparat  kepolisian dan Brimop turut mengamankan kejadian tersebut, sementara beberapa jam kemudian ketua yayasan UISU Helmi Nasution mendatangi pengunjuk rasa dengan disambut mahasiswa pengunjuk rasa yang berdesak-desakan sehingga mengakibatkan salah seorang mahasiswi pingsan, namun kemudian setelah diminta untuk tenang dan memberikan pernyataan tentang perkembangan proses islah UISU yang masih terus berlanjut dan isya  Allah tanggal 24/3/2011 nanti akan menghadiri undangan ke kopertis tentang masalah islah ini juga, paparnya.

Setelah ketua yayasan UISU Helmi Nasution memberikan komentar tentang keadaan UISU, kemudian mahasiswa mengajak kepada Ketua Yayasan UISU Hj Sariani untuk turut juga memberikan pernyataan sikap tentang jalannya islah tersebut. “Sudah saatnya mahasiswa yang harusnya mengislahkan yayasan yang bertikai dan saling bersalaman karena damai itu indah” ujar salah seorang orator aksi.

Suasan mencekam di kampus UISU tentunya mengganggu dan merugikan mahasiswa atas ulah yayasan kampus itu sendiri, independesi mahasiswa yang telah terkontaminasi dan dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berkepentingan sehingga membuat suara mahasiswa menjadi bercerai berai, apa sebenarnya yang terjadi ? akankah konflik UISU tanpa penyelesaian melainkan hanya menambah masalah baru lagi. Tentunya secara logis Islah itulah yang tunggu-tunggu untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan yayasan UISU yang merusak kepercayaan ummat terhadap kampus tersebut, namun apa jadinya ketika mahasiswa itu sendiri menolak dan seyogiyanya mendukung untuk islah, lagi-lagi damai itu indah dan seluruh ummat didunia ini mengakui itu.


UISU KRISIS PRESTASI

Pemberitaan media yang menyorot tentang UISU sungguh tidak begitu sedikit, hampir setiap kali ada kejadian dan peristiwa di UISU pasti di sorot oleh media, namun sangat disayangkan segudang sorotan media terhadap UISU tidak satupun informasi yang menggembirakan juga membanggakan melainkan berita dan informasi soal kebobrokan, konflik, dualisme, kisruh, unjuk rasa dan semua itu perang, keras serta kejam. Sangat disayangkan ketika latar belakang kampus yang dinilai religius Islami yang mempertontonkan nilai-nilai buruk yang tentunya tidak patut diteladani oleh ummat.

Tahun demi tahun berlanjut, generasi ke generasi terus berjalan diselemuti oleh rasa ketidaknyamanan, evaluasi dan introveksi kampus semakin hari semakin sirna yang hanya selalu melihat kepentingan individu tertentu yang tentunya akan menghilangkan rasa kepercayaan ummat terhadap kampus yang sebelumnya dinilai sangat diakui serta dicintai oleh ummat. Sungguh sudah sangat jauh prestasi dan ketertinggalan kampus UISU yang selalu sibuk dengan konflik, kisruh dan perseteruan intern kampus itu sendiri, dibandingkan dengan kemajuan kampus lain dengan perkembangan yang siknifikan, adaptasi terhadap perkembangan jaman yang semakin hari semakin ketat dinilai UISU tertinggal. Tidak ada lagi yang dibanggakan, karena semua itu telah diganti terhadap cerminan keburukan yang menumbuhkan minimnya prestasi kampus.

Tunggulah kehancuran ketika kebanggaan ummat dibalas dengan penghianatan dan keegoisan sikap yang dibentuk kampus UISU yang telah mengecewakan ummat, akankah ini akan terus berlanjut ? dan akankah UISU mampu mengobati kekecewaan ummat yang selama ini sungguh sangat akut ? tentunya jawaban ini ada pada intern kampus UISU itu sendiri, momen ISLAH yang selalu dinanti-nanti ummat sebagai kado paling berharga bagi ummat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar